MEMPELAJARI BAHASA ARAB DALAM RANGKA MENDATABURI AL-QUR’AN AL-KARIM

DAUROH ILMIAH KUBRO

MEMPELAJARI BAHASA ARAB DALAM RANGKA MENDATABURI AL-QUR’AN AL-KARIM”

Bersama: Dr. Ahmad Muhammad Ath Thukhiy Al Mishriy, hafizhohullah

Umat Islam telah ijma’ bahwa Al-Qur’an diturunkan dengan berbahasa Arab. Sedangkan Al-Qur’an menjadi sumber hukum yang pertama dan utama bagi umat Islam. Akan tetapi masih banyak umat Islam yang belum mengerti bahasa Arab. Sehingga mereka masih jauh dari memahami kandungan yang terdapat dalam Al-Qur’an tersebut. Bahkan umat Islam yang sudah belajar bahasa Arab-pun, metode belajar bahasa Arab yang telah ditempuh belum menyampaikan kepada pemahaman yang benar terhadap Al-Qur’an. Maka adanya pembelajaran bahasa Arab yang akan menyampaikan kepada pemahaman yang benar (tadabbur) terhadap Al-Qur’an menjadi sebuah ilmu yang sangat penting dan harus dipahami oleh setiap muslim.

Alhamdulillah, nikmat yang sangat besar Allah anugerahkan kepada Yayasan Bina al-Mujtama’ (YBM) Malang. YBM berhasil mengadakan dauroh ilmiah “تعلم اللغة العربية من خلال تدبر القرآن الكريم” (mempelajari bahasa Arab dalam rangka mentadabburi Al-Qur’an Al-Karim). Dauroh ini langsung dibimbing oleh seorang Ulama asli Arab yang mengambil spesialisasi ilmu Bahasa Arab. Beliau mengambil ilmu bahasa Arab dari Universitas al-Manshurah dan Al-Azhar Mesir serta para Ulama ahli bahasa Arab seperti Syaikh Al-Utsaimin, rahimahullah. Beliau adalah Syaikh Dr. Ahmad Muhammad Ath-Thukhiy Al Mishriy, hafizhohullah.

Begitu pendaftaran peserta dauroh dibuka, subhanallah, ternyata hanya dalam 1 hari kuota peserta sudah terpenuhi. Sehingga begitu banyak peserta yang terpaksa belum bisa mengikuti dauroh meskipun mereka ingin mendaftar dauroh. Peserta yang terdaftar adalah para ustadz dan pengajar bahasa Arab yang berasal dari berbagai pesantren seluruh Indonesia. Sebagian peserta juga merupakan mudir (ketua) pesantren dan yayasan-yayasan Islam. Mereka berasal dari Sumatera, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur sampai NTT. Mereka juga memiliki pendidikan bahasa Arab yang memadai karena merupakan alumni dari lembaga-lembaga pendidikan bahasa Arab seperti pesantren, kampus di Timur Tengah, bahkan terdapat 5 peserta yang sudah menempuh jenjang Doktor Pendidikan Bahasa Arab.

Dauroh telah terlaksana dengan baik dan memuaskan selama 3 hari. Dauroh dibuka pada hari Jum’at, 20 Sya’ban 1440 H / 26 April 2019 oleh Mudir YBM, Dr. KH. Agus Hasan Bashori, Lc., M.Ag. Materi dimulai pada pukul 08.00 dan berakhir pada pukul 22.00 setiap harinya dengan disela waktu untuk istrirahat, sholat dan makan. Syaikh dengan segala kemampuan yang diberikan oleh Allah ta’ala, mampu menyampaikan materi dengan sangat menarik dan tidak membosankan. Beliau selaku pemateri tunggal begitu bersemangat selama 3 hari berbagi ilmu dengan seluruh peserta. Dauroh kembali ditutup oleh Mudir YBM, Dr. KH. Agus Bashori, Lc., M.Ag. pada hari Ahad, 22 Sya’ban 1440 H / 28 April 2019.

Sebelum dauroh berakhir, panitia memberikan angket kepada peserta untuk menilai pelaksanaan dauroh dan memberikan saran beserta kritik untuk perbaikan kedepan. Dan Alhamdulillah wahdah, segala puji hanya bagi Allah semata. Kesan yang diberikan oleh peserta sungguh luar biasa. Dengan segala keterbatasan fasilitas yang dimiliki YBM, panitia bisa memberikan layanan yang maksimal sesuai dengan kemampuan panitia. Sehingga banyak peserta yang mengisi kolom kritik dengan ungkapan: “tidak ada celah bagi kami untuk memberikan kritik kepada panitia” dan semisalnya. Segala puji hanya bagi Allah.

Adapun secara materi dauroh, semua peserta sepakat bahwa materi yang disajikan oleh Syaikh adalah materi yang belum pernah mereka pelajari sebelumnya. Selama ini mereka mempelajari bahasa Arab belum bisa menyampaikan kepada apa yang disebut dengan tadabbur Al-Qur’an. Sehingga metode pembelajaran ini sangat penting sekali untuk dikembangkan, karena merupakan ilmu yang masih jarang diajarkan dan dikuasai oleh umat islam, bahkan oleh para pengajar bahasa Arab sendiri.

Selesai penutupan dauroh, peserta diberikan layanan rihlah ke Kota Wisata Batu. Peserta yang belum meninggalkan lokasi dauroh diajak dulu ke petik apel di Translok Junggo Kec. Bumiaji Kota Batu. Kebun ini milik masjid Riyadus Sholihin yang telah rutin diisi taklim oleh asatidz dari MAA dan dikelola oleh salah seorang takmir masjid yaitu Bapak Arba’i. Oleh karenanya semua peserta yang ikut kesana bebas mengambil, memakan dan membawa pulang apel langsung dari pohonnya. Dan semua diberikan kepada peserta tanpa bayar alias GRATIS. Peserta disambut dengan dinginnya udara dan air dilokasi yang jauh lebih dingin dari kota Malang. Meskipun diguyur hujan rintik-rintik yang cukup menusuk tulang, peserta tetap bersemangat memanjat dan memetik buah apel sepuasnya.

Puas memetik, memakan dan membawa pulang apel sesukanya, peserta kemudian diajak menuju kawasan wisata Selecta. Sebagai kawasan wisata legendaris di wilayah Malang Raya, keindahan Selecta tentu tidak diragukan lagi. Untuk memasuki kawasan ini, setiap pengunjung dikenakan tariff sebesar Rp 35.000,-. Akan tetapi berkat syafaat dari Bapak Sugeng, salah satu karyawan Selecta yang aktif mengikuti taklim rutin, maka seluruh asatidzah peserta dauroh bisa masuk ke lokasi secara GRATIS tanpa dipungut biaya. Maka para asatidz begitu leluasa menikmati indahnya alam di Wisata Selecta. Mereka bercengkerama dengan ikan-ikan besar yang jinak, menikmati hamparan taman bunga yang indah, berfoto ria dengan berbagai spot yang tersedia dan berbagai macam keindahan lainnya yang membuat para peserta begitu betah berlama-lama disana. Akhirnya, waktu juga yang harus membatasi kebersamaan semua peserta dauroh untuk kembali ke daerah asal masing-masing dan melanjutkan dakwah disana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *