Ahsani pada saat menerima penghargaan
JEDDAH (gemaislam) – Lembaga Internasional Pemerhati Hafalan Al-Quran (Haiah Alamiyah Li Tahfidzil Quran/HQMI) telah selesai menggelar lomba hafidz cilik internasional yang ke 5. Kabar baik untuk Indonesia, karena salah satu wakil Indonesia meraih predikat Mumtaz (sempurna) dalam ajang tersebut.
Adalah Ahsani Fadhli Ilahi, putra dari Darmono Abuiffah yang mengikuti perlombaan yang digelar 4-8 Ramadhan 1436 H. Bocah berusia 9 tahun ini mengikuti perlombaan bersama dengan 30 orang anak lainnya dari seluruh dunia.
Hasilnya pun begitu membahagiakan karena Ahsani meraih predikat mumtaz peringkat ke 13. Qari internasional Syaikh Abdullah Ali Bashfar menjadi penanda-tangan dalam sertifikat yang diterima Ahsani.
Syaikh Abdullah Ali Bashfar menandatangani piagam penghargaan yang diterima Ahsani
Sementara itu peringkat 1, 2 dan 3 berturut-turut diraih oleh Abdurrazzaq Mahmud Harsi (10 tahun/Somalia), Hudzaifah Abdurrahman (10 tahun/Bangladesh), dan Abdullah Mahfud Zainal Abidin (10 tahun/Bangladesh), demikian seperti dikutip dari hqmi.org, Senin (29/6/2015),
Lomba Hafidz Al-Quran untuk anak kecil ini juga diikuti oleh anak-anak muslim dengan batas usia maksimal 10 tahun. Tahun lalu, Indonesia juga mengirimkan wakilnya dalam ajang tersebut atas nama Musa, putra dari Laode Abu Hanafi.
Selain menggelar lomba hafidz internasinal, HQMI juga memberikan penghargaan kepada lembaga dan para tokoh yang bergerak dalam pengembangan tahfidz Al-Quran. Ponpes Darul Quran asuhan Ustadz Yusuf Mansur, didapuk sebagai penerima penghargaan lembaga tahfidz terbaik se-dunia. Tampak dalam foto, Ustadz Yusuf Mansur berada diantara Pangeran Misy’al (Gubernur Jeddah) dan Syaikh Abdullah bin Abdul Muhsin At-Turkiy (Sekjen Rabithah Alam Islamy)
Ustadz Yusuf Mansyur
Semoga penghargaan yang diterima oleh wakil-wakil Indonesia ini menambah keberkahan di bulan suci Ramadhan.
Redaktur : Aziz Rachman