Kota Bekasi kembali dihebohkan dengan adanya aliran sesat yang tengah berkembang belakangan ini. Ajaran menyimpang yang berlokasi di Kapling Perumnas Satu, Kayuringin, Bekasi Barat ini mengharuskan pengikutnya untuk percaya dengan keberadaan Ratu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul.
Selain itu, menurut keterangan salah satu mantan pengikutnya yang berinisial NK, aliran yang dipimpin oleh seorang perempuan setengah baya yang biasa di panggil bunda tersebut mewajibkan setiap pengikutnya untuk melakukan kunjungan rutin ke kawasan gunung untuk melakukan ritual.
“Kami dilarang untuk mengucapkan istighfar dan ucapan Insya Allah. Salat pun cuma diwajibkan dua kali seminggu, itupun hanya salat Ashar dan Subuh setiap Senin dan Kamis,” ujar NK, Ahad (18/1)
Selama menjadi pengikut aliran sesat tersebut, NK mengungkapkan bahwa bunda sering meminta pengikutnya untuk membawakan persembahan saat sedang melakukan ritual. Salah satu diantaranya, terang NK, bunda kerap meminta dibawakan bir hitam saat para pengikutnya datang berkunjung ke rumahnya yang juga dijadikan sebagai markas aliran tersebut.
“Persembahan itu ditujukan untuk suami bunda sebagai jamuan. Masing-masing pengikut berbeda pesanannya, yang mengherankan kami semua seperti terhipnotis dan mengikuti apa saja yang diminta bunda,” kata NK menambahkan.
Lebih lanjut, NK mengatakan, saat masuk waktu salat yang ditetapkan bunda. Di depannya harus tersedia segelas air putih yang dicampur dengan garam. NK dan para pengikut lainnya mengaku tidak tahu untuk apa kegunaan air tersebut. Â
Seakan tidak tersadar, lanjut NK, semua pengikutnya patuh dan menjalankan apa yang diajarkan dan diperintahkan bunda. Termasuk salah satunya adalah melarang melakukan aktivitas kerja dan memiliki peralatan elektronik.
“Kami dilarang bekerja sementara bunda selalu meminta banyak hal. Tidak jarang, banyak pengikutnya yang harus rela menghabiskan uang tabungan, meminjam bahkan sampai menjual sepeda motor miliknya,” terang NK.
Sementara itu, NK mengaku sangat bersyukur bisa segera tersadar dan meninggalkan aliran sesat tersebut. Meskipun banyak mengalami kerugian baik dari segi biaya dan waktu, NK merasa beruntung telah keluar dari jerat dan pengaruh ajaran tersebut.
Karenanya, ia berharap teman-temannya yang masih menjadi pengikut bunda untuk segera keluar dari perkumpulan dan kembali ke jalan yang benar. NK juga berharap agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk segera melakukan penyelidikan dan pengecekan terkait aliran sesat tersebut.
Apalagi, kata NK, perkumpulan tersebut sudah dua kali pindah lokasi karena diusir warga sekitar. Namun, tetap saja bunda dan para pengikutnya berada di lingkungan wilayah Kota Bekasi.
“Pihak Pemkot harus secepatnya menangani masalah ini. Jika dibiarkan bukan tidak mungkin jumlah pengikutnya yang berasal dari Kota Bekasi ataupan daerah lain akan semakin bertambah,” kata dia.
Sementara itu, sampai berita ini diturunkan belum ada tindakan atau penyelidikan dari Majelis Ulama Kota Bekasi ataupun Badan Kesatuan Pembangunan Politik Kota Bekasi mengenai keberadaan aliran tersebut.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/01/18/nidjao-aliran-sesat-baru-di-bekasi-resahkan-warga