Oleh:
Tim Redaksi Majalah Al Umm
Melihat mudahnya kudeta militer untuk menggulingkan presiden Mesir yang sah hasil pemilu 2012 dan sikap dunia yang acuh, serta sikap Amerika yang diam, kemudian seolah tidak setuju, kemudian setuju dan menyatakan tetap mendukung dan meneruskan bantuannya kepada pemerinah Mesir yang baru, dan mengatakan apa yang dilakukan oleh militer Mesir itu sesuai dengan keinginan rakyat bukan kudeta1, tentu anda bertanya-tanya: ada apa di balik itu semua? Mungkinkah Amerika di balik kudeta itu? Mungkinkan itu yang dikehendaki Amerika dan sudah direncanakan oleh Amerika sejak satu tahun yang lalu? Pertanyaan-pertanyaan ini bisa dijawab dengan menyimak pidato senator AmerikaMark Kirk Tentang Pemilu di Mesir 2012.
Pada malam putaran kedua pemilihan parlemen Mesir, Senator Amerika Serikat, Mark Kirk-IL berbicara di lantai Senat dalam upaya mengatasi bahaya AS menghadapi dominasi Islam yang meningkat dalam politik Mesir, pada tanggal 13 Desember 2011. Terjemahan pidato tersebut:
Komentar dan ulasan:
Dari pidato tersebut, terlihat banyak hal yang berkaitan dengan kepentingan dan sikap tidak konsisten Amerika terhadap demokrasi dan isu dunia Islam. Beberapa di antara hal tersebut antaralain:
Pertama, meskipun mendukung pemilu, tetapi jika pemilu dimenangkan oleh kelompok Islam, maka Amerika tidak percaya. Dalam berbagai pidato Obama atau pun presiden sebelumnya G.W Bush menyatakan bahwa mereka tidak pernah memerangi Islam, tetapi fakta menunjukkan kondisi sebaliknya. Bahkan jika partai Islam menang dalam pemilu, mereka pun kebakaran jengkot dan berusaha untuk menggagalkannya. Hal ini bisa terlihat dalam kasus FIS di Al-Jazair, Hamas di Palestina, dan termasuk IM di Mesir. (Baca: doa presiden Muhammad Mursi di mata Millah demokrasi di http://www.binamasyarakat.com/?p=2400)
Kedua, sebaliknya dalam pidato di atas jelas terlihat bahwa Amerika begitu perhatian terhadap minoritas kristen Koptik dan kelompok liberal di Mesir. Berbagai upaya dilakukan untuk memperkuat mereka karena dengannya Amerika akan bisa mempertahankan kepentingan mereka. Apalagi dalam kasus Mesir dimana dari pidato di atas sudah terlihat begitu strategis posisi Mesir bagi kepentingan Amerika.
Ketiga, karena sudah berkaitan dengan kepentingan Amerika dan kelompok anti-Islam, maka bisa disimpulkan bahwa perubahan pemerintahan Mesir sesungguhnya bukan murni keinginan mayoritas masyarakat, melainkan kepentingan segelintir orang anti Islam yang sudah dipolitisir. Karenanya pula, pasca kudeta, berbagai media nasional dan internasional di Mesir yang pro-Mursi dibredel dan dilarang menyiarkan berita sesungguhnya yang terjadi. Justru sedikit kelompok tadi yang selalu diekspos untuk membangun opini publik agar seakan-akan mereka adalah mayoritas dan mewakili kepentingan rakyat Mesir.
Keempat, hal ini menjadi pelajaran bagaimana lemahnya posisi umat Islam ketika mereka menggunakan sistem demokrasi. Sejarah dan isu kontemporer membuktikan bahwa tidak ada satu pun kepentingan umat Islam secara optimal bisa diraih melalui demokrasi. Sampai ada yang mengatakan:
“Kotak pemilu adalah Peti mati bagi syariat”4
Karena itu, umat Islam perlu mengembangkan konsep politik yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam.
Terakhir, pidato dan perkembangan terkini Mesir cukup menunjukkan tidak konsistennya Amerika dengan demokrasi. Jika di Mesir hanya dengan sedikit kekurangan yang dimiliki oleh Mursi yang baru memerintah seumur jagung, Amerika memberikan dukungan untuk kudeta, tetapi kondisi serupa tidak terjadi pada kasus Suriah dimana Bashar Al Ashad telah melakukan sangat banyak pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Malah ia didukung, dan terus dibiarkan membunuh kelompok ahlussunnah waljama’ah.
Bantuan kepada para pejuang Suria yang didengang-dengungkan tidak ada wujudnya bahkan ditangguhkan5, sementara Basyar Assad dan Negara-negara yang mendukungnya terus melakukan pembantaian. Kita hanya berdoa, semoga Allah memberikan kekuatan kepada umat Islam dan kembali meraih kejayaan. Aamin.
Untuk tambahan informasi yang bisa mendukung hubungan antara Amerika dan kudeta di Mesir, silakan membaca makalah “Presiden Mesir pengganti Muhammad Mursi6 ternyata seorang Yahudi” di http://www.binamasyarakat.com/?p=2433. Juga makalah berbahasa arab كيف اسقطت الدول العربية مشروع الاخوان di http://www.alquds.co.uk/?p=61757 di sini diterangkan bertemunya berbagaima macam kepentingan. Bagaimanapun kudeta itu sudah direncanakan oleh orang-orang yang berkepentingan. Baca :http://islammemo.cc/akhbar/locals-egypt/2013/07/07/175727.html.
Wallahu a’lam.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat, mencerdaskan dan mencerahkan. Aamiin.
Malang, 1 ramadhan 1434 H/ 10 Juli 2013 M
————————————————————————–
1 http://maktoob.news.yahoo.com/ 231659919- البيت–الابيض–يقول–انه–لن–يقطع–المعونة–عن.html Amerika mengatakan ini meski di depan kantor kepresidenan militer membunuh 51 pendemo pendukung Mursi, http://www.islamion.com/post.php?post=8341
2 Berkaitan dengan Iran, maka baca rubrik dunia Islam di majalah al Umm, edisi 6, tahun I, yang berjudul konspirasi Syiah dalam konflik Suriah yang membuktikan bahwa antara Amerika dan Iran sesungguhnya mempunyai hubungan di balik layar yang sangat dekat, meskipun Iran juga dekat dengan Rusia. Mereka bermitra untuk mewujudkan kepentingan bersama seperti di Afghanistan, Irak, dll. Dan kadang kepentingan mereka berseberangan seperti program nuklir Iran. Yang ajaib, kepentingan Israel, Iran, Amerika dan Rusia bisa bertemu dalam mempertahankan Basyar assad, runtuhnya basyar asaad adalah ancaman bagi Israel sekutu amerika, gagalnya impian Iran, hilangnya pengaruh rusia di timur tengah, dan menangnya umat islam ahlussunnah yang itu tidak dikehendaki oleh mereka semua. Hasbunallah wani’mal wakil.