“INNALILLAHI WA INNA ILAIHI RAJIUN”
KEMDIKBUD negeri ini sudah begitu tak terkendali kah ? Gaya pacaran sehat, ada pada buku paket “Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan” yg dikeluarkan pemerintah utk SMU kelas XI kurikulum 2013. Di halaman 129 buku tsb menampilkan materi seputar berpacaran yang sehat dengan visual gambar IKHWAN berpeci berduaan dengan AKHWAT berjilbab syar’i. Hal ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan seperti;
- MENGAPA visual gambarnya harus seperti itu ?
- Apakah PACARAN termasuk OLAHRAGA ?
- PACARAN adalah aktivitas tidak resmi dan kemaksiatan, mengapa diajarkan di sekolah ?
Berikut kami kutip gambar dari buku tersebut. Sebagai bukti, anda bisa download buku versi elektroniknya di link berikut:
 http://bse.kemdikbud.go.id/index.php/buku/details/20142407133408/download
Dalam Islam tidak ada pacaran sebelum pernikahan. Sebaik apa pun gambarnya tidak bisa menghalalkan keharaman pacaran sebelum nikah. Satu-satunya CARA MENJAUHI SEKS BEBAS ya dengan cara TIDAK PACARAN. Syetan lebih hebat menggoda manusia untuk berzina pada saat berduaan, terlebih pacaran. Belumkah sampai kepada kita pesan dari Nabi kita yang mulia;
Sunan Tirmidzi 1091: dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
“Tidaklah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali ketiganya adalah setan.” (SHAHIH)
Ketua Umum JSIT Indonesia memberikan instruksi
Menanggapi buku Pendidikan Jasmani dan kesehatan SMA/MA/SMK kelas XI terbitan Kemendikbud semester 1. Pada halaman 128-129 yg membahas pacaran sehat.
Setelah kami telaah buku ini tidak layak disajikan di lingkungan Sekolah Islam Terpadu mengingat ;
a. Isi materi tidak mencerminkan pendidikan karakter.
b. Didalam Islam pacaran sesuatu yang dilarang, diajarkan cara berpacaran dibuku ini seolah-olah membolehkan kepada para siswa untuk melakukan ini
c. Gambar pada halaman ini menampilkan sosok pemuda dan pemudi muslim dengan busana muslim sangat melecehkan kesucian Islam.
d. Konten materi yg mencampuradukan hak dan bathil merupakan gerakan pemurtadan dan ini merupakan ajaran modern yang menyesatkan .
Oleh karena itu kami instruksi kepada seluruh SMA Islam Terpadu se-Indonesia, agar tdk menggunakan buku ini menjadi rujukan dan mengembalikan buku ini ke Dinas Pendidikan kabupaten/Kota setempat untuk dilanjutkan ke Kemendikbud.
Kepada seluruh Sekolah Islam Terpadu terus berkonsentrasi melakukan pendidikan karakter dan terus waspada gerakan yang berusaha untuk melemahkan ajaran-ajaran Islam.
Jakarta, 9 Oktober 2014
Ketua JSIT Indonesia
Sukro Muhab