EMAS HITAM DI NUSANTARA

Bag. 1

Oleh : Maryono Abu Ayman, ST.

Memang sungguh ajaib, nama salah satu elemen kimia, yaitu besi (Fe = ferrum) bisa menjadi salah satu judul surat dalam kitab Al-Qur’an, yaitu Al-Hadiid. Bukankah emas, misalnya, adalah logam mulia yang lebih berharga? Ataukah minyak bumi yang kelak akan diperebutkan di akhir zaman?

“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan/turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (supaya mereka mempergunakan besi itu), dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al-Hadiid (57): 25)

Pembahasan kita adalah bukan pada besi sebagaimana nama surat dalam al-Qur’an, akan tetapi pada bagaimana besi itu diciptakan dan diturunkan yang menjadi landasan opini penulis dalam menafsirkan bagaimana minyak bumi itu ada. Tanpa bermaksud menandingi atau melemahkan ilmu dasar “terciptanya” minyak bumi yang dikeluarkan oleh para ahli geologi, penulis hanya ingin memulai untuk berbeda opini sebagaimana telah terbantahnya teori darwin tentang evolusi makhluk hidup.

Penulis adalah seorang pekerja yang Alhamdulillah sudah mendapatkan hidayah menuju jalan Allah, yaitu Islam yang benar, yang telah lebih dari 10 tahun bekerja di bidang pengeboran minyak bumi serta pengolahannya menjadi minyak mentah yang kesemua-lokasinya terletak di Indonesia. Selama 10 tahun tersebut dibagi dengan 7 tahun di lokasi laut dalam ” Deepwater Operation (lepas pantai) dan 3 tahun lebih di pengolahan darat.

Emas Hitam, itulah sebutan untuk Minyak Bumi pada akhir-akhir ini. Yang kelihatan lebih nyaman untuk terdengar di telinga daripada kata minyak bumi itu sendiri yang otak kita pun mencerna dengan iri jika mendengarnya. Tujuan penulis menceritakan ini adalah karena penulis ingin memperbaiki realita serta pemahaman masyarakat awam tentang emas hitam yang didasari oleh berbagai kegelisahan penulis. Awal mulanya penulis mengungkapkan kegelisahan ini pada Ustadz Abu Hamzah pada suatu pertemuan atau perjalanan bersama beliau, yang akhirnya tercetus ide dari Ustadz untuk menuangkan kegelisahan ini melalui makalah di majalah yang beliau pimpin, yaitu majalah Al-Umm yang kita cintai bersama ini. Sungguh ini merupakan kehormatan dan kesempatan yang langka bagi saya.

Kita akan mulai dengan pengertian serta teori terbentuknya minyak bumi:

Minyak Bumi (Emas Hitam) adalah campuran hidrokarbon yang berupa cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber utama energi dunia, yaitu mencapai 65,5%, selanjutnya batubara 23,5%, tenaga air 6%, serta 5 % sumber energi lainnya seperti panas bumi (geothermal), kayu bakar, angin, cahaya matahari, dan energi nuklir.

Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi, yaitu:

(1) Teori Biogenetik (Teori Organik)

Menurut Teori Biogenitik (Organik), disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan tertimbun di bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian dihanyutkan oleh arus sungai menuju laut, akhirnya mengendap di dasar lautan dan tertutup lumpur dalam jangka waktu yang lama, ribuan dan bahkan jutaan tahun. Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi, dan tekanan lapisan batuan di atasnya, maka binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tersebut berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.

(2) Teori Anorganik

Menurut Teori Anorganik, disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen, belerang, dan nitrogen dari zat-zat organik yang terkubur akibat adanya aktivitas bakteri berubah menjadi zat seperti minyak yang berisi hidrokarbon.

(3) Teori Duplex

Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati. Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati.

Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan lumpur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap).

Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut Non Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di tengah, dan air di bagian bawah. Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable).

Entah siapa yang mulai menciptakan teori tersebut, yang saya dapatkan mulai dari SMP-SMA bahkan sampai perguruan tinggi. Saya masih belum menerima bahwasanya materi hewan dan tumbuhan tersebut dalam sekian juta tahun akan berubah menjadi minyak dan gas (dan sangat dimungkinkan bahwa tidak akan ada dan tidak akan mungkin satu percobaan pun dilakukan sebagai pembuktian teori karena lamanya jangka waktu tersebut). Jikalau teori itu juga benar, apakah ada korelasi tentang subur dan padatnya suatu daerah pada masa silam dibandingkan dengan jumlah cadangan minyak yang mereka punyai? Sebut saja daerah gersang di Timur Tengah? Daerah dingin Rusia? Atau daerah kita sendiri yang sangat subur dengan keanekaragaman satwa? Coba kita bandingkan sendiri! Atau kenapa ada yang terbentuk minyak bumi? Kenapa memilih terbentuk gas? Dan kenapa kadang terbentuk batubara?

Opini penulis tentang bagaimana terciptanya (bukan terbentuknya) minyak dan gas bumi adalah sebagaimana berhujjah dengan bagaimana terciptanya besi. Allah telah menetapkan dan menciptakan minyak bumi pada setiap daerah dan negara secara adil sesuai kebutuhan dan sesuai porsinya. Begitu pula Allah akan dengan mudah pelan-pelan memunculkan cadangan minyak baru atau melenyapkan secara pelan-pelan pula cadangan minyak dan gas pada suatu daerah, sesuai dengan hikmah Allah. Sebagaimana perebutan emas hitam di Sungai Eufrat pada akhir zaman sebagaimana Rasulullah telah mengabarkan akan adanya huru-hara ini. Penentuan kadar cadangan minyak pada suatu kaum tentunya hanya Allah yang tahu, bisa karena rahmat atau karena istidraj. Rahmat karena kebaikan dan doa suatu kaum termasuk nabi di dalamnya, ataupun istidraj karena ujian ketamakan suatu kaum. Wallahu a’lam.

Realita Minyak Bumi di Dunia dan Indonesia.

Minyak bumi dan gas sangat mendominasi pemenuhan energi pada semua aspek di saat ini yang mencapai dua pertiga dari total kebutuhan dunia. Penulis akan mengelompokkan negara di dunia menjadi dua bagian, yaitu negara produsen (sekaligus konsumen) minyak dan negara hanya sebagai pengkonsumsi minyak saja karena tidak mempunyai cadangan apapun.

Berikut contoh negara produsen dan konsumen minyak dunia dalam satuan Juta Barell1 per hari (BPH), dari data wikipedia.org:

1 1 Barrel = 159 liter, 1 Gallon = 2,785 liter, 1 Barrel = 42 gallon.

 

No

Negara
produsen

Produksi

Konsumsi

1

Arab
Saudi

(OPEC)

9,9

2,4

2

Rusia1

9,9

2,9

3

Amerika
Serikat
1

9,1

19,5

4

Iran
(OPEC)

4,1

1,7

5

China

3,9

7,8

6

Kanada2

3,2

2,2

7

Meksiko1

3,0

2,1

8

Brasil

2,5

2,4

9

Inggris

1,4

1,7

10

Indonesia

1,0

1,2

11

India

0,87

2,9

Belum termasuk: UEA, Kuwait, Venezuela, Irak, Nigeria, Libya, Qatar dsb yang di atas 1 juta BPH dan Malaysia, Mesir, Suriah, Thailand dsb yang dibawah 1 juta BPH.

Sedangkan contoh negara pengkonsumsi minyak adalah:

 

#

Negara
konsumen

(bbl/hari)

1

Jepang

5.578.000

2

Jerman

2.677.000

3

Korea
Selatan

2.061.000

4

Perancis

2.060.000

5

Italia

1.874.000

6

Spanyol

1.537.000

7

Belanda

946.700

8

Turki

575.011

Produksi harian suatu negara menurut opini saya dipengaruhi oleh:

  1. Cadangan minyak yang dianalisis dan dideteksi.

  2. Kemauan dan kemampuan pemerintahan (pengucuran dana investasi)

  3. Analisis yang tepat (studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur sumber minyak, seismic).

  4. Sumber daya manusia yang handal (eksplorasi dan eksploitasi)

  5. Didukung teknologi dan sistem manajemen yang bagus.

Sedangkan Konsumsi dipengaruhi oleh :

  1. Efisiensi dalam penggunaan energi: Rumah tangga, industri, dukungan instalasi.

  2. Perbandingan kendaraan pribadi dibanding massal transportasi umum:

  3. Persiapan infrastruktur penunjang efisiensi BBM; jalan yang bagus, perpipaan untuk distribusi bbm yang merata, penambahan tempat penyulingan bbm dsb.

  4. Belum tersedianya instalasi pembangkit energi terbarukan.

Ketimpangan yang Terjadi di Indonesia.

Sungguh sangat luar biasa dan membikin kita takjub dengan potensi minyak yang ada. Telah terjadi ketimpangan di Negara kita, secara ekonomi dan secara sosial. Kita pahami bahwasannya Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam yang sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan warganya. Kita melihat jarak kemakmuran si kaya dan kelemahan golongan miskin yang begitu nyata. Yang kaya akan semakin kaya karena uangnya bisa digunakan untuk melipatgandakan kekayaan melalui pengaruh, sedangkan si miskin akan lemah untuk melakukannya karena menjadi korban dan penonton. Kenapa ada suatu negara yang adil dalam kebijakan migasnya, dan kenapa pula sebagian besar dari kita, rakyat Indonesia, merasakan seakan tidak adil dan tidak meratanya kemakmuran oleh sumber daya yang negara kita miliki ini.

Telah kita ketahui bersama dari data di atas ada beberapa negara yang sangat ambisius untuk menguasai dan memiliki minyak karena dilandaskan ketergantungan negaranya pada energi dari bahan bakar ini. Negara-negara tersebut akan berusaha untuk mendapatkan sekaligus bisa mengaturnya agar pemenuhan kebutuhannya tercapai, dengan cara apapun. Hal ini lazim jika negara tersebut akan melakukan pengaruh pada negara penghasil atau penyedia minyak agar keinginannya memenuhi kebutuhan energi dalam negeri tercapai. Tentunya pengaruh pada negara penghasil ada yang lembut dan ada yang “kasar”. Tetapi tujuan akhirnya adalah pemenuhan kebutuhan dalam negerinya. Paksaan atau pengaruh yang lembut bisa melalui pengaruh kebijakan migasnya atau jumlah investasinya dengan syarat-syarat mengikatnya, sedangkan pengaruh yang kasar adalah hal yang seharusnya tidak seharusnya dilakukan. Akibat dari dua metode pengaruh ini pastilah akan mempengaruhi iklim dan suasana keamanan-kenyamanan pada negara penghasil. Baik adanya gonjang-ganjing ekonomi, sosial dan politik. Adalah kewaspadaan kita bersama untuk menangkis dan memahami adanya dua metode pengaruh ini.

Pada edisi berikutnya kita akan membahas potensi hak rakyat dan kewajiban negara merujuk pada landasan hukum yang ada. Kemudian, kita akan membahas tentang pembelokan istilah dan fungsi subsidi yang seharusnya. Kemudian, kita akan paparkan kemungkinan harga BBM yang murah menilik dengan analisa dan review dari berbagai sisi. Kemudian, kita akan paparkan bagaimana sumber daya alam yang kita punyai ternyata ditunjang oleh sumber daya manusia yang sangat mumpuni yang belum terjamah keberadaannya. Kemudian, kita akan pelajari bersama kebijakan BBM pemerintah saat ini beserta potensi perubahan kebijakan BBM yang lebih populis dan pro rakyat. Kita juga akan paparkan untung ruginya perubahan kebijakan BBM jika hal tersebut dilakukan. Kita juga akan paparkan beberapa pendapat ahli selama ini pada masalah BBM di negara yang kita tempati ini.

Harapan kami, para pembaca bisa mengikuti serial makalah “Emas Hitam di Nusantara” dan ikut aktif memberikan kontribusi untuk menambah wawasan kita. Semoga Allah memberikan ilmu yang luas dan petunjuk yang benar serta membukakan hati kita semua agar kita lebih bijak dan selamat dalam memahami semua ilmu-Nya, Amin. [*]

1 Barrel = 159 liter, 1 Gallon = 2,785
liter, 1 Barrel = 42 gallon.

Cover II-11

  • Mahalah al Umm Edisi 11 Vol II

 

Info Iklan, Agen dan Langganan Majalah al-Umm hubungi:

Pemasaran Majalah al-Umm
Bpk. Farid Baarya

Tlp/SMS/WA
0812 3133 8889

Sumber : http://www.majalahalumm.com/emas-hitam-di-nusantara/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *