Faedah ngaji malem jumat,
Oleh: KH. Agus Hasan Bashori, Lc.,M.Ag.
Masjid Al Umm, 16 Syawal 1437 H/ 21 Juli 2016.
(dicatet oleh Abu Zahid ibnu Ahmad Al Malangi Santri Al-Umm)
1. Para santri perlu senantiasa bersyukur karena diberi nikmat berkesempatan memperdalam Ilmu agama, lebih baik nangis sekarang karena ditinggal di pesantren oleh orang tua daripada menangis nanti di akherat karena masuk neraka gara2 tidak mau belajar agama.
2. Ummat islam ini mayoritas di NKRI, pribumi asli dan anak cucu para pejuang kemerdekaan RI, tapi ironis karena kalah dan terbelakang di berbagai lini, 70% kekayaan negri ini dikuasai hanya 2,5% penduduk dan mereka seluruhnya kafir/non muslim, ini satu diantara banyak tanda* bahwa ummat islam indonesia sedang dilanda penyakit parah yaitu wahn (cinta dunia dan takut mati). (* tanda2 problematika ummat disampaikan beliau saat khutbah id lalu).
3. Keroposnya iman dan rusaknya tauhid adalah penyakit utama yang harus segera diobati
4. Ilmu tentang Allah, RasulNya dan ilmu tentang Al Islam adalah jawaban dari permasalahan itu, dan setiap muslim wajib tahu tentang bagaimana cara mendiagnosis penyakit dalam dirinya, sampai dengan memahami tata cara menanamkan ilmu diatas untuk mengatasi penyakit tersebut.
5. Allah memberi petunjuk dalam Al Qur’an bahwa ilmu didapat dengan Iqro’. Kemudian di ingat, hayati, dan diamalkan. Sehingga tidak hanya di kepala (hanya wacana) tapi meresap ke dalam dada (diketahui, diyakini, diamalkan). Sehingga jika seorang sarjana agama meng”ilmui” islam hanya di kepalanya, maka dia hanya akan jadi sarjana ahli cerita tentang Islam. Namun apabila diresapi dalam dada maka dirinya akan menjadi ulama yang ahli mengamalkan Islam. Ingat ilmu iti didada, bukan di kepala
6. Diantara sebab sakitnya ummat ini karena banyak yang ilmu agamanya hanya di kepala dan berhenti dengab iqro’ saja sehingga mereka membaca belajar dan membangun frame berfikir dan bertindak tanpa menghiraukan apakah yg mereka baca, pelajari, dan kerjakan dalam keridhaan Allah ataukah tidak sementara seharusnya iqro’ itu harus dilanjutkan dengan bismirobbika yang artinya bacaan, pelajaran dan tindakan semuanya harus dimulai dengan namaNya dan atas keridhaanNya
7. Para ulama menjelaskan ada beberapa kategori ilmu terkait dengan hukum mempelajarinya
a. ilmu yang fardhu ain yaitu ilmu tentang Allah, Islam, dan Nabi Muhammad. Ini ilmu mendasar yg akan ditanyakan di kubur, tidak peduli kaya, miskin, tua, muda, pejabat atau bukan semua akan diuji dengan hal ini. Sehingga wajib dipelajari setiap muslim.
b. ilmu fardhu kifayah yaitu ilmu hadits, fiqh, sejarah islam, dan lain2 (ilmu agama yang terspesialisasi) dan ilmu kedokteran, pertanian, peternakan, pertukangan, dan lain2 (ilmu2 dunia yang terspesialisasi) dalam hal ini ummat islam wajib memiliki orang2 yang ahli dibidang2 tersebut dalam jumlah cukup. Jika tidak maka semua menanggung beban dosa.
c. ilmu yang haram, yaitu ilmu sihir, maling dlsb (boleh dipelajari sekedar untuk menanggulangi, namun terlarang untuk diamalkan)
8. Sesungguhnya Allah memberikan pengajaran di langit dan dibumi. Di langit, Nabi Adam diajari nama2 benda, wa allamal adam al asma a kullaha Dan di bumi pada nabi2 yang lain melalui wahyu.
9. Para nabi dibekali dengan ilmu agama dan dunia yang mumpuni, Nabi Ibrahim juga menguasai ilmu bangunan, Nabi Nuh juga menguasai pertukangan kayu, Nabi Isa juga menguasai juga ilmu perdagangan.
10. Pesan bagi para guru/ustadz di pundak anda dipikulkan tanggungjawab untuk mendidik generasi penerus bangsa dan ummat Islam di indonesia, perlu kesungguhan, kesabaran dan keikhlasan dalam mendidik. [ASJ]