Allah ta’ala telah menetapkan waktu-waktu sholat kepada hamba-Nya. Dan Alhamdulillah, Allah ta’ala juga telah menjelaskan waktu-waktu sholat tersebut baik dalam kitab suci-Nya atau melalui sabda Nabi-Nya yang mulia Muhammad, shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan termasuk awal waktu sholat yang Allah sebutkan secara jelas dalam firman-Nya adalah awal waktu subuh, sebagaimana dalam firman-Nya:
{وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ} [البقرة: 187]
“Dan makanlah dan minumlah hingga nampak jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam yaitu fajar” (QS. Al-Baqarah: 187).
Ayat tersebut menjelaskan tentang batas akhir makan sahur bagi seorang yang akan menunaikan ibadah puasa. Dan pada saat berakhirnya waktu makan tersebut berarti itu menjadi awal masuknya waktu sholat subuh. Meskipun demikian, ternyata masih banyak umat muslim yang belum paham dan belum pernah melihat secara langsung seperti apa fajar shodiq tersebut.
Ni’mat besar Allah ta’ala berikan kepada rombongan Ma’had ‘Aliy Al-Aimmah (MAA) Malang. Sejak awal berdirinya ma’had, mereka sudah dikenalkan dengan fajar shodiq sebagai awal masuk waktu Subuh. Mudir Amm ma’had Dr. KH. Agus Hasan Bashori, Lc., M.Ag. telah menulis buku-buku yang menjelaskan masalah tersebut. Demikian juga mudir tanfidzi Dr. Abu Sholih Harno Purwanto juga telah sering sekali melakukan observasi fajar shodiq secara langsung, baik di pantai, gunung, makhad, sawah dan lainnya.
Semua mahasantri ma’had juga senantiasa mendapatkan ilmu dan penjelasan sekaligus praktek untuk melihat secara langsung seperti apa fajar shodiq tersebut. Penjelasan secara keilmuan dan teori diberikan kepada mahasantri sejak pertama kali masuk sebagai rangkaian dari dauroh ta’rifiyyah. Sedangkan untuk prakteknya, maka dilakukan secara berkelanjutan selama menjadi mahasantri di MAA. Praktek pertama dilakukan di MAA, tepatnya melalui roof top masjid Jami’ Al-Umm. Setelah ada gambaran secara langsung, praktek observasi bisa dilakukan di luar makhad.
Praktek Observasi di luar makhad diawali ketika mahasantri menjalani mukhoyyam. Lokasi mukhoyyam biasanya dipilih di pantai. Di waktu malam sebelum subuh, setelah qiyamullail, akan dilakukan observasi di sana. Pada tahun 2023 ini, lokasi yang dipilih untuk mukhoyyam adalah pantai Watu Leter. Pantai ini bersebelahan langsung dengan pantai Goa Cina. Di atas bukit yang memisahkan kedua pantai ini terdapat miniatur kapal yang bisa dikunjungi untuk menikmati indahnya ciptaan Allah berupa deretan pantai disana. Maka dari atas kapal ini juga, praktek observasi fajar shodiq dilakukan oleh MAA.
Observasi pertama dilakukan pada tanggal 1 September 2023 dinihari. Tim yang berangkat dalam observasi ini adalah Mudir Tanfidzi MAA, Dr. Abu Sholih Harno P., bersama dengan 2 mahasantri yaitu Khasan Abu Abdurahman dan Haris Warda Ardana. Mereka bersiap dari jam 03.30 WIB. Cuaca pada malam tersebut sedikit berkabut dan tidak ada awan, serta bertepatan dengan bulan purnama (malam 15 shafar 1445 H). Kondisi demikian tidak menghalangi untuk bisa dilakukan observasi fajar shodiq tersebut.
Hasil observasi menunjukkan bahwa pertama kali cahaya fajar shodiq bisa terlihat adalah berupa cahaya kemerahan yang membentang di ufuk timur. Cahaya ini awalnya tipis dan semakin lama semakin menebal. Cahaya fajar shodiq ini pertama kali bisa teramati oleh mata pada pukul 04.33 WIB. Adapun jadwal adzan subuh secara umum di masyarakat adalah jam 04.14. Berikut ini adalah foto fajar shodiq yang diambil pada pukul 04.41 WIB atau 7 menit sejak pertama kali bisa terlihat.
Observasi terus dilakukan hingga cahaya fajar shodiq semakin terang. Pada pukul 05.08 tangkapan foto dari ufuk timur sebagaimana dalam gambar berikut ini.
Berdasarkan gambar di atas, maka bisa diprediksi tempat terbitnya matahari adalah tepat di belakan bukit yang berada di tengah tersebut. Dan ini terbukti saat matahari benar-benar muncul/terbit. Kemunculan matahari sendiri baru benar-benar terlihat keluar dari balik bukit pada pukul 05.40 WIB. berikut ini adalah foto saat matahari terbit pada pukul 05.41 WIB.
Foto di atas menampakkan matahari muncul dari balik bukit pukul 05.41. Adapun kemunculan/terbitnya matahari di ufuk sdh terlihat dengan kuatnya cahaya di balik bukit pada pukul 05.34 seperti dalam foto berikut ini.
Sebagai ringkasan dari hasil observasi fajar shodiq Pantai Goa Cina di malam pertama (1 September 2023) ini sebagai berikut. Jadwal yang ditampilkan berikut ini berdasarkan jadwal yang dikeluarkan oleh RHI (Rukyatul Hilal Indonesia).
A: Jadwal Subuh secara umum : 04.14
B: Awal fajar shodiq bisa teramati : 04.33
C: Selisih waktu (B-A) : 19 menit
D: Jadwal terbit matahari di ufuk : 05.29
E: Matahari muncul di balik bukit : 05.40
Demikian apa yang dilaporkan dari hasil observasi pertama ini. Semoga memberikan tambahan ilmu dan keberkahan kepada tim yang melakukan observasi dan seluruh kaum muslimin. aamiin.