“KIAT MENJADI TEMAN NABI DI SURGA”

Inilah tema yang diangkat dalam kajian Fiqih Siroh bersama Dr. KH. Agus Hasan Bashori, Lc. M.Ag. Kajian ini berlangsung sebulan sekali setiap Ahad kedua. Pada bulan Oktober 2022 ini, kajian dilaksanakan pada tanggal 9 dan bertepatan dengan tanggal 13 Rabiul Awwal 1444 H. Di bulan lahirnya Nabi Muhammad tersebut, tema tersebut terasa tepat karena di bulan ini banyak kaum muslimin yang muncul keinginannya untuk semakin dekat dengan beliau shallallahu alaihi wa sallam.

Kajian Fiqih Siroh ini bisa diikuti oleh seluruh kaum muslimin. Diantara yang mengikuti secara langsung di tempat kajian (Masjid Jami’ Al-Umm) adalah karyawan/wati YBM, Mahasantri Ma’had Aly Al-Aimmah (MAA), santri pesantren Al Umm baik yang dari Madrasah Aliyah maupun SMPI Al-Umm dan juga masyarakat umum yang bisa hadir. Adapun yang tidak bisa hadir secara langsung di Jl. Joyoagung no 1 Merjosari Lowokwaru Malang maka bisa mengikuti kajian melalui live Streaming di youtube melalui “alumm channel”.

Sebagai faedah dari kajian ini, berikut adalah ringkasan dari kiat-kiat untuk menjadi teman Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam di surga.

1. Wajib Mencintai Nabi seperti para sahabat mencintai beliau shallallahu alaihi wa sallam
Dari Anas radhiyallahu, seseorang bertanya kepada Nabi: kapan datangnya kiamat, Nabi bersabda: apa yang kamu persiapkan untuk menghadapinya? Orang itu berkata: tidak ada, kecuali saya cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Nabi bersabda: Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.

Anas: kami tidak pernah bergembira pada sesuatu melebihi sabda Nabi ini.

Cinta adalah pangkal ketaatan.

لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من ولده ووالده والناس أجمعين
Tidak beriman salah seorang kalian hingga aku lebih ia cintai daripada anaknya, orang tuanya, dan semua manusia. (HR. Bukhari)

Jangan sampai cinta kepada yg istri, anak, orang tua dan yang lainnya mengalahkan cinta kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam

Dalam mencintai Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam harus dengan Cinta yang diridhai Allah, bukan dengan ghuluw (berlebihan).

Mengapa kita wajib mencintai Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam?

Karena kebaikan teragung dunia dan akhirat tidak akan sampai ke kita kecuali melalui Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Dan tidak ada yg bisa menyelamatkan dari adzab Allâh, serta tidak ada yang bisa menyampaikan kita kepada rahmat Allah kecuali melalui Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Bukti Kita cinta kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam

A. Mendahulukan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dari semua makhluk. Sebagaimana dalam Al-Qur’an Surat Al-hujurat: 1

B. Berperilaku dan beradab terhadap beliau shallallahu alaihi wa sallam. Diantaranya dengan memperbanyak sholawat untuk beliau dengan shalawat yang ma’ruf, sebagaimana perintah Allah ta’ala dalam QS. Al Ahzab: 56

C. Setiap ada kabar dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam pasti percaya, tidak pernah ragu apalagi menolak. Selama haditsnya shahih maka diikuti. Prinsip keimanan seperti inilah yg menjadikan Abu Bakar mendapat kemuliaan dengan gelar Ash Shiddiq.

D. Mengikuti agama Nabi, sunnah sunnah Nabi, taat kepada perintah dan larangan nya, mengambil petunjuk dengan petunjuk Nabi. Meneladani Nabi adalah termasuk tanda cinta terbesar sebagaimana dalam QS Al-Ahzab: 21

E. Tidak ghuluw demi menjalani wasiat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam
لا تطروني كما أطرت النصارى ابن مريم فإنما أنا عبد فقولوا: عبد الله ورسوله (البخاري)
Janganlah kamu menyanjung-nyanjung aku sebagaimana orang-orang Nashani menyanjung-nyanjung Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba, maka ucapkanlah hamba Allah dan Rasul-Nya (HR. Bukhari)

F. Membela Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, membela agamanya dan sunnah nya sebagai para sahabat. Seperti
Memperjuangkan agama Nabi melalui
menyebarkan dakwah ke seluruh penjuru dunia, juga Membela sunnahnya, dipelajari, diteliti, dibela, semua syubhat dibantah.

2. Berdoa minta kepada Allah agar bisa menemani Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam di surga dan dibantu dengan memperbanyak sujud agar layak menemani beliau di surga.
Memperbanyak sujud artinya banyak sholat sunnah.
Rabi’ah bin Ka’b al-Aslami radhiyallahu anhu berkata: Saya pernah menginap bersama Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, maka saya membawakan air wudhu dan keperluan-keperluan beliau. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “mintalah”. Maka aku berkata: “saya minta untuk bisa menjadi teman Anda di surga”. Nabi bersabda: “atau yang lain saja?”. Saya katakan: hanya itu saja. Nabi bersabda: “bantulah aku atas dirimu dengan memperbanyak sujud”.

3. Mentaati Allah dan Rasul
Tsauban maula rasulillah radhiyallahu anhu amat cinta kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, tidak sabar ketika jauh dari beliau, hingga berubah dan menjadi kurus karena sangat rindu dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ketika ditanya mengapa demikian, dia menjelaskan bahwa perubahan dia bukan karena sakit atau mudharat yang menimpa, akan tetapi ini disebabkan oleh rasa rindu yang berat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Lalu dia ingat akhirat dan takut nanti tidak bertemu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di surga. Lalu Turun QS. An Nisa : 69

4. Perbaiki Akhlakmu
Dari Jabir radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian, dan paling dekat denganku tempat duduknya pada hari kiamat adalah yang paling bagus akhlaknya. Dan sesungguhnya yang paling aku benci diantara kalian dan paling jauh tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah banyak bicara yang tidak benar, bicaranya tinggi dan merendahkan orang, dan sombong” (HR. Tirmidzi, dishahihkan Al-Albani)

5. Menyantuni anak yatim, dengan cara menjamin, menyayangi, mendidik baik secara fisik maupun agamanya.
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
أنا وكافل اليتيم في الجنة هكذا
“saya dan penjamin anak yatim disurga seperti ini” Beliau shallallahu alaihi wa sallam mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dengan sedikit renggang.

6. Mengurus anak putri/saudara perempuan dengan baik
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
Barangsiapa yang memiliki dua saudari perempuan atau dua putri, maka dia berbuat baik kepada keduanya selama bersama keduanya, saya dan dia seperti ini, beliau menggandengkan 2 jarinya.

7. Beriman kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, Rindu kepada beliau dan sangat berharap bertemu Nabi.
Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “diantara umatku yang lebih cinta kepadaku adalah manusia yang datang setelahku, sangat ingin untuk melihatku meskipun harus mengorbankan harta dan keluarganya” (HR. Muslim)

Demikian ringkasan materi kajian ini. Bagi yang ingin mengikuti kajian lebih lengkap bisa diikuti melalui link https://youtu.be/SkW2jXF6v6s.
Barokallahu fikum.

(Al-Faqir ilallah, Dr. Abu Sholih Harno P., S.P., M.PI.)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *