Kisah kematian terindah (Meninggal ketika sujud tahajjud di masjid nabawi (subhanallah))

Innalillahi wainna ilahi rojiun

“sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada Nya lah kami akan kembali
jamaah-umroh6 jamaah-umroh5

Beliau adalah seorang kakek berumur 63 tahun, mempunyai tiga orang putri dan satu putra dari istri pertama, dan mempunyai 1 anak dari istri kedua. Kisah terindah ini berawal sejak setahun yang lalu ketika putri pertama dan menantunya mendatangi kami untuk mendaftarkan berangkat ketanah suci melalui biro umroh yang kami kelola (binamas travel).

Dengan kemudahan dari Allah -Subhanahu wa ta’ala- tepat pada tanggal 28 desember 2016 beliau berangkat ketanah suci dengan didampingi oleh ust. Ma’sum Badruzaman dan bapak Davit supriyadi, tidak ada sedikitpun tanda sakit ketika berangkat yang pada waktu itu saya dampingi mulai dari malang sampai di bandara international Jakarta, kami juga sempat memberikan pemantapan qolbu sebelum pesawat lepas landas dari bandara juanda Surabaya, dalam perjalanan sesekali kami ajak ngobrol dan menanyakan keadaannya karena beliau baru pertama kali naik pesawat, beliau juga sempat menghabiskan sepotong roti yang di berikan oleh maskapai penerbangan.

Sedikit keanehan…

Ketika rombongan kami mendarat di bandara international Jakarta, kita langsung menuju tempat pengambilan bagasi disini ada hal yang sedikit berbeda, dari keseluruhan koper jamaah semua ketemu dengan waktu yang hampir bersamaan sedangkan punya beliau -Rahimahullah- baru ketemu kurang lebih 30 menit kemudian, sempat kami bercanda dengan beliau “kayaknya bapak bismillahnya kurang nih, kemudian beliau tersenyum ketawa” (hal itu kami anggap biasa teknis maskapai), setelah itu kami bergabung dengan jamaah yang lain sdh menunggu lounge, kami titipkan jamaah kami kepada bpk davit dan ust. Ma’sum Badruzaman, disitu juga ada ust. Afif Rohaly direktur wesal travel, setelah itu saya pribadi langsung bertolak ke Surabaya pada jam 20.00 wib.

 

Berita duka yang indah

Pagi hari ahad 1 januari 2017 saya mendapatkan kabar dari ust. Afif Rohaly dari Jakarta mengabarkan kalau salah satu jamaah kami ada yang meninggal dunia (bpk. Timbul kaserun saimun) berita yang di dapatkan dari salah satu tour leader kami bpk Davit Supriyadi, meninggal dunia pada waktu, tempat dan perbuatan yang mulia.

Siapa yang tidak iri menyaksikan atau mendengar kabar seorang kakek berusia 63 tahun (seusia Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam) Allah wafatkan dengan “Husnul Khotimah (secara Zohir/ tampak)”.

  1. Dalam perjalanan Umroh
    (Salah satu keutamaan Umrah adalah Sebagai Penghapus Dosa)
  2. Sedang shalat tahajjud
    (Allah akan memberikan kemuliaan mereka yang senatiasa Tahajjud)
  3. Dalam posisi Sujud
    (Posisi paling dekat antara Allah dan HambaNya adalah ketika mereka sedang sujud)
  4. Di Masjid Nabawi
    (Merupakan Masjid paling Mulia kedua dan pahala Shalatnya 1000x lipat dari Shalat di Masjid biasa)
  5. Di 1/3 Malam terakhir
    (Termasuk waktu dikabulkannya Doa, dan Allah turun ke Dunia pada waktu ini)
  6. Dishalatkan di Masjid Nabawi
    (Dishalatkan 40 orang yang bertauhid saja akan menjadi sebab mendapat Syafa’at, bagaimana kalau dishalatkan JUTAAN manusia di Masjid Nabawi ???)
  7. Dimakamkan di Kota Madinah
    (Barangsiapa meninggal dan dimakamkan di kota Madinah maka akan mendapat Syafa’at/ pertolongan dari Rasulillah Shallallahu alaihi wa sallam)

Bercampur sudah rasa sedih dan bahagia dengan kepergiannya, sedih karena kabar duka dan bahagia dengan akhir hayat beliau yang indah.

jamaah-umroh7 jamaah-umroh4 jamaah-umroh2 jamaah-umroh

Rabu yang lalu 28 Rabiul Awwal 1437 H/ 28 Desember 2016 M, saya (ust. Afif Rohaly) mengantar dan terakhir menjumpai beliau di Bandara Soekarno Hatta untuk menunaikan Ibadah Umroh.

Semoga Allah menganugerahkan Surga dan mengakhiri hidup kita dengan keadaan yang lebih baik dari beliau.

اللهُمَّ، اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ – أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

“Ya Allah, ampunilah dosanya, rahmatilah ia, selamatkanlah ia, maafkanlah ia, muliakanlah tempat persinggahannya, luaskanlah kuburannya, mandikanlah ia dengan air, salju, dan embun, bersihkanlah ia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan pakaian putih dari kotoran, gantikanlah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, istri/suaminya dengan istri/suami yang lebih baik, masukkanlah ia ke dalam surga, dan lindungilah ia dari siksaan kubur – atau dari siksaan neraka –“. [Sahih Muslim]

 

 

Keikhlasan dan kesabaran yang luar biasa (masyallah)

Satu hari setalah mendapatkan berita tersebut kami bersama dengan keluarga baru bisa bertakziah ke rumah keluarga duka, tepatnya hari senin sore menjelang waktu magrib kami sampai di rumah keluarga. Kami menyampaikan ucapan bela sungkawa, memberikan motivasi ke kepada keluarga, dan berbicara seputar beliau rohimahullah kesehariannya dan menjelang keberangkatan ada beberapa hal yang membuat kita semua iri dengan apa yang beliau lakukan.

Beberapa hikmah perbincangan istri saya (ummu Syifa) dengan putri pertama beliau rohimahulloh :

  1. Sebelum berangkat beliau lebih banyak diam dan lebih sering membaca Al-quran
  2. Beliau rutin puasa Sunnah senin dan kamis bahkan kebiasaan beliau menurun ke anak dan cucunya
  3. Beliau juga berdoa agar kelak meninggal di tanah suci, jadi ini merupakan cita2 beliau
  4. Harapan untuk menjadi tamu Allah, itu sdh tumbuh lama. Akhirnya Allah mengabulkan nya, melalui anak pertamanya (kalo tabungan nya sendri msih blum ckup). Maka, Tanamkan keinginan yang kuat untuk menjadi tamu Allah
  5. Memiliki al-qur’an saku yang bisa di bawa ke mana2 (ini juga salah satu keinginan beliau yang sudah terwujud), agar selalu ingat untuk dibaca
  6. Tidak ingin merepotkan anak2 nya, selama beliau masih bisa sendiri.

Hikmah untuk kita semua sesuai dengan hadits nabi -Shalallahu alaihi wa salam-

قال قال النبي صصص ( من استطاع أن يموت بالمدينة فليمت بها فأني أشفع لمن يموت بها )) .

قال الترمذي هذا حديث حسن صحيح غريب من هذا الوجه من حديث أيوب السختياني

Rosululloh berkata “ barang siapa yang bisa meninggal di kota suci madinah maka meninggallah di sana, maka sesungguhnya aku (muhammad -Shalallahu alaihi wa salam-) akan memberiak syafaat bagi siapa yang meninggal di madinah”

Amalan apa saja sih yang membuat beliau begitu mudah dan indah meninggal di tanah suci, di Masjid Nabawi, sedang sujud dalam sholat, dikuburkan di baqi’
1. Rajin sholat dhuha
2. Rajin menngingatkan tetangga untuk sholat dan ke masjid
3. Suka menyantuni tetangga yang gak mampu
4. Puasa sunnah senin kamis (sampai menurun ke anak cucu)
5. Sabar
6. Rajin baca alqur’an

Semoga kita bisa meniru amalan beliau…
(Semua anak2nya baru menyadari kalau begitu indah muamalahnya dengan masyarakat yang tersembunyi)

jamaah-umroh3

Tgl 18 des, sebelum berangkat sempat mendoakan cucunya yang umur 1 tahun

Malang, 5 januari 2017

Triono Abu Syifa

Dirut Binamas Tour & Travel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *