Kisah Masuk Islamnya Mahasiswa Perguruan Tinggi di Malang

Alhamdulillah dengan izin Allah dan karunia-Nya yang agung, telah masuk islam
Nama: Septian Agung Wicaksono
Status: Mahasiswa
Alamat: Malang
Asal agama: Katolik
Dipimpin oleh: Ustadz Agus Hasan Bashori
Tempat: Masjid al-Ikhlas Mertojoyo
Hari & Tanggal : Selasa, 28 Syawwal 1432/27 September 2011
Disaksikan: Kurang lebih 70 orang

Pada hari selasa setelah kajian tafsir dan shalat isya berjama’ah yang dipimpin oleh Ustadz Abu Hamzah Agus Hasan Bashori, saudara Septian Agung Wicaksono berikrar dua kalimat syahadat ditambah dengan syahadat bahwa Isa putra Maryam itu adalah hamba Allah dan Rasul-Nya serta kalimat Allah yang dilontarkan kepada Maryam dan ruh yang ditiupkan darinya.
Seusai mengikrarkan syahadat saudara muslim kita yang baru ini didoakan semoga berkah islamnya dan istiqomah serta didoakan semoga keluarganya yang masih kristen menyusul  mendapat hidayah dan menjadi muslim.
Setelah itu diberikan kesempatan kepadanya untuk menceritakan kesan dan pesannya, maka dia mengawali dengan ucapan:
“Sungguh saya tidak pernah merasa senang dalam hidup saya sebagaimana senang saya pada malam ini, malam saya menjadi muslim, menjadi umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam”
Lalu dia bercerita sebab islamnya yaitu dengan singkat “karena hidayah Allah”. Dia diberi Allah akal yang kritis sejak kecil, termasuk mengkritisi injil.
Kemudian dia meminta agar umat Islam peduli dengan mendakwahi orang kristen sebab kebanyakan bodoh tidak tahu karena tidak ada yang mendakwahi. “Tolong orang islam jangan egois. Jangan hidayah hanya untuk diri sendiri”.
Lalu dia melanjutkan: “Ini menjadi tanggung jawab saya, saya akan berjuang untuk mengislamkan keluarga saya”
Terakhir dia memohon: “Tolong bimbing saya, saya puas dengan Islam tetapi tidak puas dengan ilmu saya. Saya belum apa-apa, saya ingin mendalami agama Islam.”
Akhirnya acara dilanjutkan dengan menyerahan hadiah-hadiah dari jamaah Masjid al-Ihklas Mertojoyo yang diserahkan oleh Bapak Sasmito, dan acara dibuka oleh Bapak Rozikin dosen FIA UB sebab Septian adalah mahasiswanya.
Acara ditutup dengan ramah tamah, air minum dan kue kemudian berjabat tangan menyampaikan dukungan dan doa.
Alhamdulillah rabbil a’alamin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *