Kamis, 20 september 2012, kami tim Yayasan Bina Masyarakat (YBM) yang terdiri dari 5 orang yaitu Ust. Agus Hasan Bashori (mudir Ponpes al-Aimmah Malang), Bpk. Achmadi (Wakil Direktur Radio Al-Umm FM), Bpk. Sholihan (Kepala Rumah Tangga YBM), Akhi Farid (Wakil Kepala Stasiun Radio Al-Umm FM), dan Akhi Imbang W.S. (kameramen YBM). Sekitar pukul 06.30 kami berangkat dari kediaman Ustadz Agus Hasan Bashori, menuju kantor MUI Jawa Timur di Jl. Darma Husada Selatan No. 5 Surabaya. Alhamdulillah, sampai di sana sekitar pukul 09.30.
Halaman depan kantor MUI Jawa Timur |
Kamipun disambut dengan hangat oleh beberapa staf di kantor MUI Jawa Timur. Tidak lama menunggu, kemudian kami dipanggil untuk memasuki ruangan K.H. Abdushomad Bukhori, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur, didampingi sekertaris MUI Jatim dan 2 staff lainnya. YBM selama ini telah menjalin kerjasama yang baik dengan MUI Jawa Timur khususnya, dan dengan pemerintah Indonesia.
Disambut oleh Ketua MUI Jatim dan staff |
Dalam kunjungan kali ini, YBM memberikan sedikit cindera mata berupa satu set buku Tafsir Al-Qur’an terjemahan karya Syaikh Abdurrohman As-Sa’di yang terdiri dari 7 jilid, dan 14 judul kitab tentang Syi’ah, yang merupakan oleh-oleh Ustadz Agus Hasan Bashori ketika mengikuti dauroh internasional di Kuwait pada bulan April 2012 yang lalu. Tidak lupa pula kami juga menghadiahkan buku Koreksi Awal Waktu Subuh, mengingat sangat pentingnya sosialisasi koreksi awal waktu subuh tersebut di masyarakat, dan buku saku Wirid, Dzikir, dan Do’a karya Ustadz Agus Hasan Bashori.
“Oleh-oleh” dari kota Malang |
Pembahasan mengenai kondisi terkini ummat islam di Indonesia antara Ketua MUI Jatim dan Ustadz Agus berlangsung cukup lama, mengingat semakin banyaknya aliran-aliran sesat yang berkembang di Indonesia, yang dinilai sangat membahayakan kedamaian dan ketentraman kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, mengemban misi dakwah untuk perbaikan aqidah dan memahamkan syari’at Islam kepada ummat islam dinilai sangat penting dan butuh perhatian yang sangat besar. Alhamdulillah, arah menuju ke sana sudah mulai dirintis oleh MUI Jatim dengan mengeluarkan fatwa tentang kesesatan syi’ah.
Diskusi antara Ustadz Abu Hamzah dengan Ketua MUI Jatim |
Pemberian testimoni oleh KH. Abdussomad Bukhari |
Pada kesempatan tersebut, sebagai salah satu dukungan dakwah MUI Jatim terhadap kegiatan dakwah YBM,  K.H. Abdushomad Bukhori memberikan rekaman testimoni singkat untuk disiarkan di radio Al-Umm FM. Alhamdulillah, kunjungan yang sangat berkesan. Setelah pertemuan dengan tim YBM, acara dilanjutkan dengan pertemuan MUI dengan 50 ORMAS yang mendukung fatwa MUI soal sesatnya ajaran Syiah. Semoga Allah senantiasa memberkahi jalan dakwah kita, aamiin (Abu Zakariyya Imbang).
Alhamdulillahi bini’matihi tatimmushaalihaat saya terharu sekali dengan adanya ta’awwun ini dimana merupakan ta’awwun ‘alal birri wa taqwa antara ‘ulama MUI yang menjadi wakil dari ‘umara dengan para asatidzah dan kaum Muslimin di dalam menegakkan Al Haq dan menumpas kebatilan-kesesatan
Semoga Alloh memberkahi dan menjaga ta’wwun ini
Allohumma amin
Alhamdulillah. Aamiin, insyaAlloh.
Oleh2 dari kuwait antek wahabi(USA) untuk menyesatkan Syiah? Sok paling tahu seakan Syurga diperuntukan hanya untuk Sunni dan Syiah sesat tak berhak Syurga, Sungguh munafik orang2 yg menyebut dirinya Ulama Jatim, kalau Gentle ajak Ulama Syiah Dialog, biar tahu mana yg benar, mana yg salah, Fatwa 2 itu persis yg dilakukan MUI yg dipimpin Hasan Basri, jadi mereka tak faham Syiah tapi sok tahu, semakin didlolimi Syiha akan makin tersebar dan akan menjatuhkan martabat Ulama Jatim sendiri,sedang Tokoh sekaliber Gus Dur tak akan menyesatkan Syiah.
Bismillahirrahmanirrahim…
1. Pihak Syiah selalu menggiring opini bahwa politik adu domba antara Sunni-Syiah adalah selalu Wahabi di belakangnya. Opini seperti itu terlalu kerdil dan terlampau menyederhankan persoalan. Sebab penentang Syiah bukanlah cuma Wahabi, tapi seluruh ulama 4 mazhab, ulama Asy’ariyah dalam teologi, ulama Sufiyah seperti; Abdul Qadir Al-Jailani menulis kitab “Al-Ghunyah†yang mengkritik habis sekte Syiah, mulai dari ujung Barat seperti Ibnu Hazm (Andalusi) sampai paling Timur, Abulhasan Annadawi (India). Juga telah mengkritik Syiah tak kalah kerasnya di Indonesia dan yang paling keras menyesatkan Syiah adalah pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari dalam berbagai kitab yang beliau tulis (Muqaddimah Qanun Asasi, Risalah Ahlisunnah wal Jamaah, Risalah fi Ta’akkud al-Akhdz bil Mazahib al-Arba’ah dll) bahkan juga dari pemuka Habaib Ahlul Bait di Indonesia seperti Al-Habib Salim bin Ahmad bin Jindan (1906-1969, lahir di Surabaya dan dimakamkan di Komplek Al-Hawi Jakarta) menulis kitab “Ar-Ra’at Al-Ghamidhoh fi Naqdh Kalam Ar-Rofidhohâ€. Habib Salim bahkan mengkafirkan Syiah Rofidhoh karena telah dianggap mencaci para khulafa’ rasyidin di dalam kitab tsb (h.7-8 dan 11), padahal jelas Habib Salim bukan pengikut Wahabi tapi Sunni-Syafi’i seperti layaknya ulama-ulama Hadramaut.
2. Syiah sering pula mengopinikan adu-domba yang didalangi Zionis dan Amerika. Perlu dicatat, bahwa penilaian terhadap kesesatan Syiah dengan segala sektenya, telah ada jauh lebih dulu sebelum lahirnya Zionisme dan negara Amerika. Jadi, umat tidak bisa ditipu dengan jargon-jargon semacam itu.
3. Dalam menentukan kebenaran, alat ukur yang digunakan harus benar. Kebenaran diukur berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah, sesuai dengan pemahaman para sahabat. Jadi tidak diukur dengan pendapat orang per orang.
4. Kami tidak paham syiah? Kami punya database kitab-kitab syiah lengkap sehingga sangat paham bagaimana sesat dan berbahayanya syiah. Baik bahayanya terhadap umat Islam, maupun terhadap keutuhan NKRI.
oalah arif arif…mbok yang arif dikit napa, asal njeplak aja sampean? sorga itu untuk orang mukmin yang mengikuti ajaran Nabi SAW, lah kalo syiah emang ikut ajaran kanjeng nabi? mosok ikut kanjeng Nabi kok imannya beda dg yang diajarkan beliau….ya jelas aja tidak kebagian sorga. Nabi SAW bersabda, “Setiap umatku akan masuk sorga, kecuali yang ga mau? mereka bertanya “Siapa yang ga mau wahai RAsulullah? beliau menjawab, “Siapa yang taat kepadaku, maka ia masuk sorga, dan siapa yang durhaka, maka dialah yang tidak mau masuk sorga.”
hayo, sekarang siapa yang nurut dan taat kepada beliau? sunni apa syiah? Nabi SAW melarang mencaci dan menghina para sahabat, eeee syiah bukan lagi mencaci, lebih dari itu….bahkan berani memurtadkan…wes cak cak….ayo belajar yang bener. jangan asal nyeplos…
andaikan ulama syiah mau dialog dengan ulama sunni…seperti yg sampean inginkan, tetapi sayangnya, belum pernah ada yang berani dan jantan mengajak dialog.
mas, kalau tidak asal ngomong ya bukan syiah. jadi kita harus maklum kalau syiah itu begitu caranya; mengacau, memalsu, menolak ajaran Nabi saw dan murid-muridnya.
maka mari kita terus menulis yang benar biar orang syiah sadar.