Bandara 3 Soekarno Hatta – Jakarta
Oleh : Ustadz Abu Hamzah
Alhamdulillah hari ahad jam 5.30 WIB pagi dijemput travel menuju surabaya. Setelah menunggu 2.5 jam saya terbang ke jakarta. Sesampai di Jakarta saya pindah dari terminal 1C menuju terminal 3,. setelah chek in dan imigrasi sayapun menunggu di ruang tunggu hingga pukul 14.50 wib menunggu pesawat yang ke Kuala Lumpur. Alhamdulillah tiba di Kuala Lumpur pukul 17.00 WIB (18.00 waktu Malaysia).
Selama di atas pesawat saya membaca kitab al-Thariq Ila al-Nashr. Sungguh kitab yang sangat berguna bagi para pemuda dan para pendidik secara khusus dan bagi kaum muslimin secara umum untuk memotifasi agar optimis dan mengerti mengapa umat islam dahulu maju dan memimpin.
Setelah imigrasi saya langsung menuju ruang tunggu. Kali ini berbeda dengan tahun 2014, yaitu tanpa keluar dari Bandara sebab sudah membawa Boarding Pas sejak dari Jakarta. Sebelum ke ruang tunggu J3 saya sempatkan diri untuk melihat buku-buku best seller lalu membeli salah satunya yang berjudul How to Get from where you are to where you want to be? karya Jack Canfield. Setelah itu makan Nasi Lemak Rendang lalu masuk ruang tunggu. 10 menit kemudian speaker bandara mengumumkan waktu maghrib sudah tiba yaitu pukul 18.30 WIB (19.30 waktu Malaysia).
Setelah pesawat delay sebentar akhirnya pada pukul 10.30 dipanggil naik pesawat. Tiba di Kota Bharu sudah ditunggu para penjemput di pintu keluar, mereka adalah para panitia ustadz Syukri, ustadz Azdi dan ustadz Fairuz, dan dari santri MAA akhi Hamdan, kakaknya bang Adib dan Bapak Arifin. Saya langsung dibawa keliling kota Kelantan mengunjungi Masjid Muhammadi masjid terbesar dan tertua di kelantan, Istana kesultanan Kelantan.
Masjid Muhammadi masjid terbesar dan tertua di kelantan, Istana kesultanan Kelantan. (diliat dari berbagai sisi)
Akhi Hamdan(Santri Ma’had ‘Aly Al-Aimmah (MAA))
Lalu pergi ke rumah makan sampai jam 12.00 malam.
Lalu dari Kelantan kami melaju menuju Bukit Keluang Beach Resort Trengganu, tempat whorkshop Ulama dan Da’I se-Asean.
Sesampai di Bukit keluang kita bertemu dengan para ustadz yang baru datang yaitu ustadz Dr. rahmat dan ustadz Muslim kemudian disusul oleh Syaikh Abu Ali, syaikh Abu ashim dan Syaikh Jamal Badi dari Libia yang sudah 18 tahun mengajar di malaysia, (Doktor dari Universitas Madinah tahun 1994), (berguru kepada syaikh alAlbani dan Syaikh Bin Baz).
Setelah mendapat kunci kamar 325 kami beristirahat. Pagi hari setelah shalat subuh berbincang-bincang dengan Ustadz Muslim soal Timor Leste, lalu sarapan dan dilanjkutkan dengan persiapan di ruang whorkshop.