MEMBELA KEHORMATAN ULAMA

IMG-20150805-WA0013

Bermula dari pertanyaan Ustadz Abu Zubair al-hawari hafidzahullah kepada Syaikh Abdullah bin Umar Dumaiji hafidzahullah tentang fitnah yang muncul dari risalah beliau majester tentang IMAMAH UDZMA maka beliau menegaskan :

  • Seharusnya kewajiban seorang muslim kepada sesama saudaranya saat mendapati kesalahan hendaknya saling menasehati, bukan saling lempar issu dan berita miring. Anehnya hingga hari ini para penebar issu tentang penyimpangan Syekh Dumaiji tidak datang untuk menyampaikan kesalahan-kesalahan tersebut kecuali hanya satu yang akhirnya dia tidak mampu membuktikan kesalahan beliau secara obyektif. Bahkan kata beliau kebanyakan penebar fitnah tentang Syekh tidak membaca secara utuh buku beliau atau hanya menukil dari orang lain yang telah mengupas secara tidak tepat risalahnya, dengan cara mengacaukan antara pendapat syekh dumaig dengan pendapat ulama yang diturunkan dalam risalah tersebut, yang merupakan tuntutan suatu risalah ilmiyah lalu menisbatkan pendapat-pendapat tersebut kepada Syaikh Dumaiji. Obyektifkah?!!
  • Sebetulnya tidak ada kesalahan yang bisa dinisbatkan kepada Syaikh dalam risalah tersebut. Sebagai bentuk karya ilmiyah dan tuntutan disertasi ilmiyah harus menurunkan seluruh mazhab seputar amar maruf nahi munkar kemudian beliau mentarjihnya. Celakanya para penebar fitnah salah konklusi bahwa ketika syekh menurunkan beberapa mazhab ulama tentang amar ma’ruf dan nahi munkar diklaim bahwa itulah pemikiran Syekh tidak melihat tarjih dan kesimpulan akhir beliau bahwa beliau tetap melarang keluar dari pemimpin dan melarang angkat senjata. Aneh bukan!!!
  • Perlu dicatat bahwa risalah beliau sudah pernah disodorkan kepada Syaikh Utsaimin dan hingga wafat syaikh Utsaimin tidak memberikan cacatan apapun tentang risalah tersebut.
  • Kata beliau “Agama yang saya yakini hingga hari ini tanpa basa-basi bahwa shalat jum’at, shalat ied dan shalat jamaah di belakang imam baik adil maupun dzalim. Beliau berkeyakinan bahwa jihad memerangi orang kafir harus bersama mereka meskipun mereka jahat dan buruk. Beliau menganjurkan untuk mendoakan kepada pemimpin muslim dengan kebaikan, taufik dan perbaikan. Beliau mengharamkan keluar dari ketaatan kepada pemimpin muslim dengan angkat senjata meskipun mereka keluar dari keadilan menuju kejahatan dan kedzaliman. Beliau juga menyakini harusnya memerangi para pemberontak hingga mereka kembali kepada pemimpin muslim yang sah. Semua itu dalam rangka menjaga kesatuan dan keutuhan kaum muslimin.
  • Pendapat syekh tentang sikap kepada pemimpin muslim tidak berubah dari dahulu hingga sekarang. Siapa yang kurang mantap hendaknya membaca tarjihnya syekh dalam risalah ‘IMAMATUL ‘UDZMA.
  • Sebetulnya berkali-kali tulisan ini saya sodorkan kepada beliau maka beliau melarang untuk menyibukkan dengan fitnah ini. Namun sebagai bentuk tanggung jawab membela kehormatan ulama maka saya tetapi minta izin dan akhirnya beliau diam, tidak melarang dan juga tidak menyuruhnya. Bahkan beliau berkata kita pasti kembali kepada Allah cepat atau lambat dan saya akan bertemu dengan mereka di akherat, yang masing-masing akan dimintai tanggung jawab oleh Allah akan semua tindakannya.
  • Syekh Abdullah ad-Dumaiji hingga saat sekarang dengan tangan terbuka menerima siapapun yang ingin menyampaikan kritik dan saran.

* Mohon dibantu untuk share dan menyampaikan kepada siapa saja yang masih meragukan manhaj Syaikh AD-DUMAIJI hafidzahullah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *