Buku ini kami hadirkan sebagai pasangan bagi buku panduan MUI Pusat untuk mengenali dan mewaspadai penyimpangan Syi’ah di Indonesia.
Muslim Indonesia memang ahlussunnah, namun banyak yang tidak mengetahui secara memadai tentang hak-hak dan kewajiban masing-masing dari sahabat dan ahlulbait. Bahkan banyak dari mereka tidak mengetahui kalau nama “ahlulbait” yang dipakai oleh orang Syi’ah justru mencederai ahlulbait itu sendiri. Dan banyak yang salah ketika menyangka kalau Syiah Indonesia adalah moderat, bukan Syiah Rafidhah apalagi ghulat.
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Hady al-Sari Muqaddimah Fath al-Bari, halaman 459 berkata mengenai 4 tingkatan Syiah: “Tasyayyu” (syiisme) adalah kecintaan kepada Ali, dan mengunggulkan Ali diatas para sahabat -kecuali Abu Bakar dan Umar-. Maka barangsiapa mengunggulkan Ali di atas Abu Bakar dan Umar dia adalah orang yang ghuluw dalam tasyayyu’nya, dan dia disebut Rafidhi. Jika tidak (mengunggulkannya diatas Abu Bakar dan Umar) maka disebut Syi’i. Maka apabila hal itu ditambah dengan cacian atau menyatakan kebencian (kepada Abu Bakar dan Umar) maka dia ghuluw (ekstrim) dan rafdh (penolakannya). Dan jika meyakini akidah raj’ah (kembalinya musuh-musuh Syiah dari kuburnya sebelum kiamat) ke dunia (untuk dihukum) maka lebih hebat lagi ghuluwnya.”
Dengan demikian jelaslah, bahwa Syiah yang ada di Indonesia adalah Rafidhah, bahkan Ghulat Rafidhah, dan Ghulat Ghulat Rafudhah !
sumber: http://www.majalahalumm.com/telah-terbit-buku-ahlul-bait-dan-sahabat/
_______________
Pemasaran:
CP: 0812-3133-8889 (jam kerja)
Alamat: Komplek Masjid Jami’ Al-Umm, Jl. Joyo Agung No. 1, Merjosari, Lowokwaru, Malang.
ANDA BELANJA ANDA BERAMAL