Halal Bihalal ICMI Jawa Timur: Nilai Strategis Public Policy Sektor Pendidikan Menyongsong 2045

Selasa, 21 Agustus 2012, ICMI Orwil Jawa Timur menyelenggarakan acara halal bihalal di Hotel Mecure Surabaya. Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Pendidikan Nasional sekaligus Dewan Pembina ICMI Jawa Timur Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA. Dalam kesempatan tersebut juga menghadirkan dua pembicara lain, yaitu Prof. Muchlas Samani dan Prof. Abdullah Shahab yang juga memaparkan konsep perubahan. Ustadz Abu Hamzah, sebagai salah satu anggota Dewan Pakar ICMI Orda Malang tidak ketinggalan juga turut hadir dalam acara tersebut, yang ditemani oleh Ustadz Syuaeb Al Faiz (Pembina YBM) dan Ustadz Abu Hasan (Bendahara YBM).

 

Menjelang acara

 

Ustadz Abu Hamzah Agus Hasan Bashori

 

Ustadz Abu Hasan bersama Ustadz Abu Hamzah

 

Ustadz Syuaeb (Abu Salma) bersama Ustadz Abu Hamzah

Dalam paparannya, Muhammad Nuh (Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA) menyatakan bahwa membuat suatu kebijakan publik (public policy), ditengah banyaknya perbedaan ideologi dan kepentingan di negara ini, sangat sulit. Hal tersebut disebabkan karena nilainya yang sangat strategis, baik dintinjau dari sisi political approach maupun ideological approach.

Menurut Muhammad Nuh, supaya efektif, pembuatan public policy harus melibatkan kemauan politik yang kuat, dan harus memiliki ruh perjuangan sehingga nilai (value) public policy yang dibuat diharapkan akan mampu mempengaruhi perubahan di masyarakat yang heterogen. Oleh karena itu,  untuk bisa membuat public policy yang efektif, setidaknya dibutuhkan tiga instrumen penting. Pertama, instrumen anggaran. Tidak mungkin dan tidak ada dalam setiap pembuatan public policy tersebut tidak melibatkan anggaran. Kedua, instrument orang atau SDM. Dalam menyusun public policy, sangat diperlukan orang-orang yang memiliki kompetensi tinggi sesuai dengan bidangnya, sehingga sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Ketiga, instrumen dukungan politik. Sebaik apapun public policy yang dibuat, tanpa melibatkan dukungan politik yang kuat bisa jadi kebijakan tersebut akan menjadi tidak efektif. Ketiga instrument di atas harus saling menyatu dalam pelaksanaannya sehingga bisa memberikan perubahan yang efektif dan signifikan bagi masyarakat.

 
 

Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA

Nilai Strategis Pendidikan Dalam Meyongsong 2045

Pada kesempatan tersebut, Muhammad Nuh juga menyampaikan estimasi bahwa pada tahun 2045, kejayaan bangsa Indonesia dan umat Islam khususnya, akan bangkit kembali. Karena, apabila diamati, setiap 100 tahun akan ada perubahan (1945-2045).  Perubahan itu terletak pada tren populasi usia produktif (umur 25-45 tahun). Alloh menganugrahkan trend usia produktif tersebut mulai tahun 2010 sampai 2045 nanti. Apabila limpahan usia produktif tadi diikuti oleh pengelolaan yang bijaksana, khususnya dari sisi penyediaan kesempatan akses untuk mendapatkan pendidikan yang baik, Indonesia saat itu akan memiliki luapan hasil pendidikan yang tinggi. Pada periode tersebut, mereka tidak hanya menjadi populasi yang memiliki rata-rata pendidikan tinggi, tetapi sudah bisa menjadi profesional dan pengambil kebijakan. Dengan kita sebagai umat Islam yang mayoritas ini, jika kita bisa berbuat maka bisa jadi kekuatan dan kepemimpinan akan berada di tangan umat Islam.

Oleh sebab itu, tahap awal sebagai persiapan menyongsong tahun 2045 adalah disiapkan akses seluas-luasnya terhadap umat, untuk mendapatkan kesempatan mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Alhamdulillah, saat ini telah ada sinergi dari pemerintah melalui UU Dikti yang baru, yang mengamanatkan bahwa 20% dari penduduk yang tidak mampu harus tetap memperoleh akses masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Semoga acara halal bihalal tersebut, bisa menjadi momen kebangkitan ICMI, sebagai salah satu pelopor pergerakan Islam, untuk semakin mampu memberikan sumbangan bagi perubahan umat Islam khususnya, dan bangsa Indonesia. Aamiin.

 

Ustadz Syuaeb bersama Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA

 

Ustadz Abu Hamzah bersama Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *