MALANG (binamasyarakat.com). Alhamdulillah dengan berkat rahmat Allah subhanahu wa ta’ala hari kamis, 13 Dzulqo’dah 1436 H (27 Agustus 2015) acara tabligh akbar yang bertema “Keunikan Dakwah di Papua” di Masjid Jami’ Al-Umm bersama Ustadz Fadlan Garamatan hafidzahullah berjalan dengan lancar.
Dalam tausiyahnya beliau bercerita tentang pengalaman, situasi dan kondisi medan dakwah di pulau yang beliau menyebutnya NUU WAAR atau yang dulu juga disebut IRIAN (Ikut republic Indonesia anti Netherland) yang sekarang diganti menjadi nama PAPUA yang maknanya hitam, keriting, bodoh, jahiliyah, jahat, perampok, pemeras, pemerkosa, bahkan sadis dimaknai sebagai suka makan orang. Itulah nama yang dikembangkan oleh penjajah portugis.
Beliau menceritakan pengalaman dan perjuangan dakwah di bumi yang beliau menyebutnya Irian Jaya (Nuu Waar), sehingga banyak sekali pelajaran dan menjadi bahan motivasi kita semua agar lebih bersemangat lagi dalam berdakwah, karena kata beliau “Dakwah itu adalah pekerjaan yang paling bergengsi dimuka bumi”. Dan dakwah itu harus butuh perjuangan, proses dan kesabaran.
Diantara cerita menarik dakwah beliau adalah mengisahkan cerita ada seorang da’i dari Surabaya ingin ikut berdakwah dengannya di tanah Papua, dan diajaklah dia. Awalnya da’i tersebut tidak menyangka akan mendapatkan perjalanan yang sangat berat di tanah Papua. Da’i bersama dengan Ustadz Fadlan harus menempuh perjalanan selama 12 hari berjalan kaki untuk menembus daerah yang akan di kunjungi. Pada hari ke-10 da’i dari Surabaya sudah merasakan kelelahan sehingga dia marah-marah, Ustadz Fadlan pun bilang, “Jika anda ingin kembali silahkan anda kembali sendiri, saya akan tetap meneruskan perjalanan ini, dan anda bukanlah umat Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam , karena anda hanya bisa mengeluh, anda tidak ingat betapa beratnya perjuangan Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam waktu pertama kali berdakwah?”. Setelah itu Ustadz Fadlan tetap melanjutkan perjalanannya dan da’i tersebut dengan wajah menyesal mengikutinya.
Setelah tiga bulan menetap di daerah tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk Islam, Ustadz Fadlan mengatakan kepada da’i dari Surabaya bahwa ini karena da’i tersebut mempunyai niat yang salah sewaktu memulai perjalanan tersebut. Da’i tersebut merasa sangat bersalah sekali, dan dia berniat untuk memperbaikinya, dan Ustadz Fadlan mengusulkan agar da’i tersebut untuk menikahi salah satu wanita yang ada di daerah tersebut. Da’i tersebut meminta waktu untuk shalat istikarah, setelah 7 hari beristikarah, dia memberi jawaban bahwa dia mendapatkan petunjuk dengan cahaya putih, Ustadz Fadlan menyimpulkan bahwa itu artinya da’i tersebut memang harus menikah dengan wanita dari daerah tersebut. Maka di bawalah salah seorang wanita dari penduduk setempat untuk di ajak ke pulau Jawa, dan di tanah Jawa dia diajarkan semua tentang agama Islam, dan akhirnya mereka menikah di tanah Jawa.
Dan masih banyak lagi cerita perjuangan dakwah beliau yang berjuang untuk menyebarkan agama Allah yang beliau sampaikan karena yang bisa merubah bumi Nuu Waar ini adalah Agama islam yaitu tentunya dengan dakwah.
Subhanallah walhamdulillah wa lailahaillallah wa Allahu Akbar…
Luar biasa perjuangan dakwah Ustadz fadlan… Semoga Islam semakin merambah dan menyebar di bumi Irian…!!! Amin…!