by Fahmi Salim
1. TILAWAH YANG SEBENARNYA ADALAH MENGAMALKAN ISINYA
Orang-orang yang Telah kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya (mengamalkan isinya), mereka itu beriman kepadanya. dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang yang rugi. (Q.s. Al-Baqarah: 121)
2. MERESAPI KANDUNGAN MAKNANYA DAN MENYATUKAN RASA HATI SECARA BERULANG-ULANG SEHINGGA MENIMBULKAN KHASYATULLAH (KAGUM & TUNDUK KEPADANYA)
Allah Telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, Kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. (Q.s. Az-Zumar: 23)
3. OUTPUT TILAWAH HARUS DAPAT MENINGKATKAN IMAN DAN GEMBIRA MEMATUHI HUKUM ALLAH SWT
Dan apabila diturunkan suatu surat, Maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: “Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?” adapun orang-orang yang beriman, Maka surat Ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira. (Q.s. At-Taubah: 124)
4. BERIMAN KEPADA ISI ALQURAN SECARA TOTALITAS, MENJADIKANNYA SEBAGAI MANHAJUL HAYAT; KHUSYUK MENGAKTIFASI HIDUPNYA DENGAN INSTALASI ALQURAN
Katakanlah: “Berimanlah kamu kepadanya (seluruhnya) atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, Dan mereka berkata: “Maha Suci Tuhan kami, Sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi”. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’. (Q.s. Al-Isra’: 107-109)
5. MENJADIKAN TADABBUR SEBAGAI ALAT MENGINSTALASI ALQURAN DALAM PERILAKU HIDUPNYA
Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. (Q.s. Shaad: 29)
6. MENUNDUKKAN HATI DAN NAFSU KITA KEPADA KEBENARAN ALQURAN; TIDAK MENJADIKAN QURAN MELEGITIMASI SETIAP NAFSU KOTOR MANUSIA
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang Telah turun (Al-Qur’an), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya Telah diturunkan Al Kitab kepadanya, Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. (Q.s. Al-Hadid: 16)
7. MENGAKTIFASI TAQWA KEPADA ALLAH DENGAN MENGIKUTI SEMUA PETUNJUK ALLAH
Dan Al-Quran itu adalah Kitab yang kami turunkan yang diberkati, Maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat. (Q.S. Al-An’am: 155).
8. MENOLAK PETUNJUK ALQURAN DAN MENGIKUTI JALAN KESESATAN ADALAH WUJUD KEANGKUHAN JIWA MANUSIA DI DEPAN ATURAN PENCIPTANYA
Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. yang demikian itu adalah Karena mereka mendustakan ayat-ayat kami dan mereka selalu lalai dari padanya. (Q.s. al-A’raf: 146)
9. MENJAUHI SIKAP PRAGMATISME DAN MENERAPKAN TOTALITAS DALAM BERMANHAJ ISLAM
Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. (Q.s. Al-Baqarah: 85)
10. MEMFUNGSIKAN ALQURAN DALAM KEHIDUPAN; JANGAN BERHENTI PADA KONSEP INDAH DIATAS KERTAS NAMUN HARUS DIAPLIKASIKAN DALAM KEHIDUPAN NYATA
Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: “Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia”. Katakanlah: “Siapakah yang menurunkan Kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan Kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal Telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya) ?” Katakanlah: “Allah-lah (yang menurunkannya)”, Kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. (Q.s. Al-An’am: 91)
mohon disebarkan agar bermanfaat buat sesama
(sumber: www.fahmisalim.com)