Alhamdulillah, atas segala karunia dan anugerah dari Allah ta’ala, Ma’had ‘Aliy Al-Aimmah (MAA) berhasil menyelenggarakan Dauroh Syarah Matan Tuhfatil Athfal. Keberhasilan dauroh tidak lepas dari pertolongan Allah berupa hadirnya salah seorang muhadhir yang sudah memiliki sanad matan Tuhfatul Athfal, Muqoddimah Al Jazariyyah dan juga sanad hifdzul Qur’an yang bersambung sampai kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Beliau adalah al Ustadz Abu Abdillah Saifullah, al hafidz, hafidhohullahu ta’ala yang sejak bulan Ramadhan 1436 H ini telah menjadi salah satu pengajar tetap di MAA dan menjadi penanggung jawab halaqah qur’aniyyah di lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Bina al-Mujtama’ Malang, seperti MAA, pesantren Al-Umm dan juga SDI Al-Umm.
Dauroh syarah matan Tuhfatul Athfal dilakukan sebagai penanaman dasar-dasar ilmu tajwid al Qur’an kepada mahasantri MAA sekaligus para asatidznya. Materi dauroh yang berisi penjelasan (syarah) matan berlangsung sejak tanggal 24 Syawal – 4 Dzulqo’dah 1436 H (9-19 Agustus 2015). Dan dilanjutkan dengan setoran hafalan matan sampai tanggal 20 Dzulqo’dah 1436 H / 4 September 2015. Bagi peserta dauroh yang sampai penutupan berhasil menghafal matan dengan benar tanpa salah dari awal sampai akhir dan memahami makna setiap bait matan, maka berhak mendapatkan ijazah sanad matan Tuhfatul Athfal dari Al-Ustadz Saifullah, Al Hafidz. Sedangkan yang sudah hafal, tetapi masih terdapat kesalahan atau belum memahami makna sebagian bait maka berhaq mendapatkan syahadah hifzh matan Tuhfatul Athfal. Dan bagi yang mengikuti dauroh dan belum hafal matan Tuhafatul Athfal berhaq untuk mendapatkan Syahadah Musyarokah.
Berikut adalah peserta yang berhaq mendapat ijazah sanad matan Tuhfatul Athfal pada saat penutupan dauroh:
1. Friscal Prayogo
2. Danang Santoso
3. Mochammad Soelaiman Yusuf
4. Yusuf Supriadi
5. Mansur Maturidi
6. Vinna Izzah Mukminah binti Agus Hasan Bashori
7. Iffah Karimah binti Agus Hasan Bashori
Selain ketujuh peserta tersebut di atas, terdapat 7 orang peserta lagi yang berhaq mendapatkan Syahadah Hifdz. Adapun selebihnya adalah peserta yang berhaq mendapat syahadah musyarokah. Semua peserta masih bisa untuk mendapatkan ijazah sanad matan Tuhfatul Athfal meskipun dauroh sudah ditutup selama yang bersangkutan berhasil untuk memenuhi kriteria mendapatkan sanad tersebut.
Mudir MAA Al-Ustadz Agus Hasan Bashori, Lc. MAg. yang hadir dalam penutupan dauroh tersebut memberikan taushiah kepada semua peserta agar bisa menjaga ilmu yang telah dipelajari selama dauroh dan tidak melupakannya. Kemudian mengamalkan ilmu tersebut dalam amaliah sehari-hari. Dan beliau juga tidak lupa untuk menyampaikan bahwa di MAA tidak sekedar mencetak para huffadz, akan tetapi MAA ingin mencetak para huffadz sekaligus para du’at ilallah. Oleh karena itu beliau juga menekankan kepada para peserta agar tidak meninggalkan ilmu-ilmu syar’i yang lain terutama ilmu dan praktek dalam berdakwah.
Kesan yang mendalam dirasakan oleh para peserta dauroh. Akh Yusuf Supriadi, salah satu peraih ijazah sanad matan Tuhfatul Athfal, menyatakan bahwa dengan mengikuti dauroh ini, ia mendapatkan ilmu tajwid secara lebih mendalam. Hal ini menambah semangat untuk belajar lagi lebih lanjut serta memudahkan untuk menghafal matan berikutnya. Meskipun demikian, ketua Himpunan Mahasantri Ma’had ‘Aliy Al-Aimmah (HIMMAH) 2014 -2015 tersebut tetap mengharapkan agar sebagaian materi bisa dijelaskan dengan menggunakan bahasa Indonesia agar semua peserta bisa memahami materi dengan baik. Sementara itu Akh Alfan, mahasantri baru asal Pasuruan, menilai bahwa dauroh tersebut bisa menambah semangat para mahasantri dalam belajar. Mereka bisa belajar ilmu tajwid beserta dalil-dalilnya dalam bentuk nadhoman sehingga mudah untuk dihafal. Wabillahil hamdu.