Keberhasilan observasi fajar shodiq pada malam pertama menambah optimisme tim untuk melakukan observasi pada malam kedua. Observasi ini dilakukan pada malam Sabtu, 2 September 2023 di tempat yang sama dengan malam sebelumnya, yaitu di miniatur kapal yang terletak di atas bukit pemisah antara Pantai Goa Cina dan Pantai Watu Leter. Cuaca pada malam tersebut lebih cerah dari malam sebelumnya. Yang mana di malam sebelumnya cuaca di lokasi berkabut meskipun tidak tebal.
Peserta yang mengikuti observasi malam kedua ini lebih lengkap. Mereka terdiri dari seluruh mahasantri baru yang berjumlah 30-an mahasantri. Panitia dari mahasantri lama juga banyak yang bergabung, tinggal menyisakan panitia sie keamanan dan konsumsi yang standby di area mukhoyyam. Demikian juga para asatidzah ma’had turut bergabung seperti Gus Yusuf Supriadi al-Hafizh, Ustadz Haidar Handri Hartanto, S.PdI., MPd., Ustadz Abu Faiz, Ustadz Farhan, Ustadz Daffa dan yang lainnya. Agenda ini masih dipimpin oleh Mudir Tanfidzi Ma’had ‘Aliy Al-Aimmah, Dr. Abu Sholih Harno P., SP., MPI.
Selepas bangun malam dan qiyamullail, rombongan bergegas menuju ke atas bukit. Sesampainya di bukit, rombongan mengambil tempat di atas kapal sebagai area untuk observasi fajar shodiq. Rombongan sudah memulai observasi pada pukul 04.17 WIB. Pada saat tersebut, cuaca cerah dan bulan bersinar terang yang mana malam tersebut bertepatan dengan malam 16 Shafar 1445 H. Sehingga pada saat tersebut sudah terlihat siluet bukit di ufuk timur dan juga hamparan pasir di Pantai Goa Cina karena adanya cahaya rembulan. Foto yang bisa diambil pada saat tersebut seperti berikut ini.
Adapun perubahan cahaya di ufuk timur mulai terlihat saat menunjukkan jam 04.33. Perubahan tersebut mulai terlihat dengan munculnya cahaya kemarahan yang membentang di ufuk timur. Kemunculan cahaya ini sendiri waktunya sama seperti dengan malam sebelumnya. Hal ini juga memperkuat fakta bahwa munculnya fajar shodiq itu bisa diamati lebih lambat dari waktu yang ada pada jadwal di masyarakat. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada observasi malam pertama dalam link ini https://www.binamasyarakat.com/fajar-shodiq-di-pantai-goa-cina-seperti-apa-ya/
Berikut ini foto saat awal fajar shodiq bisa diamati.
Berikut ini adalah foto fajar shodiq setelah 5 menit dari awal kemunculannya.
Setelah itu, awan nampak muncul di ufuk timur dan semakin lama semakin tebal. Sehingga rombongan lebih memfokuskan perhatian kepada majelis ilmu dengan menggali faedah dari QS. Al-Falaq yang disampaikan oleh Dr. Abu Sholih Harno P., SP., MPI. Diantara faedah yang bisa diambil adalah bahwa surat ini termasuk salah satu dari al-mu’awwidzatain (dua surat perlindungan). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat sering membacanya. Beliau juga menganjurkan untuk membaca surat tersebut dalam banyak waktu. Diantara waktu yang dianjurkan bagi kita untuk membacanya adalah setiap selesai sholat 5 waktu (khusus setelah maghrib dan subuh dibaca 3 kali), saat dzikir pagi (3 kali), dzikir petang (3 kali), shalat witir (1 kali), saat meruqyah dan yang lainnya.
Agenda observasi ini kemudian diakhir dengan foto bersama di atas meniatur kapal tersebut.