Alhamdulilah, ahad 17 Rajab 1437 H jam 5 pagi kita tiba di hotel bintang 5 Movenpick di pintu 15 Masjid Nabawi.
Setelah bagasi masuk kamar kami langsung mandi dan shalat di Masjid Nabawi. Kami berdzikir di halaman Masjid Nabawi sambil menunggu sarapan jam 6.
Alhamdulillah sarapan sangat nikmat dan lezat. Setelah sarapan kami berkumpul di kamar 13106 di kamar Bapak Syahril untuk mengadakan kajian tentang keutamaan kota Madinah.
Dalam kajian Kita menjelaskan keutamaan kota madinah:
- Benteng iman di akhir zaman
- Dajjal dan tahun tidak memasuki madinah, setiap pintu dari 7 pintu madinah dijaga 2 malaikat
- Keberkahan madinah berlipat dari Makkah
- Yg sabar dg kesulotan madinah dan meninggal dunia di madinah maka dia mati syahid dan Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam memberi syafaat
- Yang berbuat onar di madinah dilaknat oleh Allah
- Madinah termasuk kota yg menjadi tempat tujuan orang bepergian jauh untuk memburu keberkahannya
- Shalat di masjid nabawi senilai 1000 kali shalat di tempat lain kecuali di masjidil haram dan masjidil aqsha
- Diantara mimbar dan rumah Nabi terdapat taman surga
- Shalat di masjid quba’ sama dengan umrah
- Ziarah makam Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam & bersalam kepada beliau adalah amal sunnah yg menambah iman
Selain itu kami juga berpesan kepada keluarga besar pak Syahril dan pak Ilyas untuk menjadikan umrahnya ini sebagai titik tolak untuk mengikuti jejak Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam untuk berakhlak dan beradab dengan adab beliau dalam segala hal.
Setelah itu istirahat hingga jam 10.30.
Tepat pada waktunya kita turun ke masjid, ibu Risna dan ibu Mahmudah membawa Ahmad Rifqi, sedang kita bertiga menuju Raudhah.
Menjelang dhuhur jama’ah sudah berdatangan dan kita mendapat bagian di belakang Raudhah di pintu nisa’.
Setelah shalat kita berziarah ke makam Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam, untuk mengucap salam kepada beliau kepada khalifahnya Abu Bakar dan kepada Amirul Mukminin Umar Radhiyallahu ‘anhuma.
Setelah itu kita muter untuk antri kembali berburu shalat di Raudhah, alhamdulillah kita berhasil setelah 3 kali ditahan pagar karena sistem gelombang.
Capek rasanya berdiri menunggu giliran masuk, namun puas dapat mengantar keluarga bapak Ilyas shalat di Raudhah dan berdoa kemudian ziarah lagi ke makam Rasul shallallahu ‘alayhi wasallam dan kedua sahabatnya.
Setelah itu menemui ibu Risna, bu Mahmudah dan Rifqi yang lama menunggu.
Alhamdulillah sampai di hotel masih belum ditutup restorannya.
Terus kita istirahat menunggu agenda ashar
Begini antri ke Raudhah setelah dhuhur