Hari II Kontingen YBM di agenda PULDAPII

LUUAAR BIAASAA….., Subhanallah

PADAT DAN BERBOBOT.

Demikianlah kesan yang bisa dirasakan dari hari ke-2 yang bisa dilaporkan dari agenda peserta liqo’ PULDAPI ke-6 dan Dauroh Tarbawiyyah. Adapun laporan dari arena mukhoyyam insyaAllah akan disampaikan secara terpisah.

jambore-hari2-5

Hari Rabu, 16 Rabiul Akhir 1437 H / 27 Januari 2016, sejak pukul 05.00 WIB peserta liqo’ sudah bersiap dan berangkat menuju lokasi mukhoyyam. Peserta liqo’ kemudian menikmati sarapan pagi bersama dengan para santri peserta mukhoyyam di halaman makhad. Tentu agenda seperti ini sangat membahagiakan khususnya bagi para santri.

Selesai kunjungan ke area mukhoyyam, para peserta diberi kesempatan untuk mengunjungi markaz Ustadz Wujud yang lainnya seperti Masjid Al Ikhlas. Di markaz ini terdapat sebuah masjid yang megah beserta area pesantren untuk tingkat SD, SMP dan Pesantren. Markaz ini sejak pembebasan lahan hingga pembangunannnya sampai selesai hanya ditanggung oleh satu orang saja donatur lokal yang berprofesi sebagai juragan cabe. Biasa yang dihabiskan untuk membangun markaz tersebut menghabiskan dana sekitar 2 miliar. Akan tetapi Allah Yang Maha Kaya langsung mengganti lunas, bahkan berkali lipat dari apa yang telah dibelanjakan untuk membangun salah satu rumahnya tersebut. HANYA dalam waktu 1 bulan saja, Allah jalla jalaluh memberikan laba bersih hasil penjualan cabe senilai 6 miliar. Demikianlah Allah yang tidak pernah mengingkari janjinya.

Kemudian menuju museum merapi untuk melihat gunung Merapi dari dekat dan menyaksikan dokumentasi terkait gunung Merapi seperti foto dan video. Rombongan peserta liqo’ baru kembali ke lokasi dauroh di Markaz Abdullah Ats-Tsabt pada pukul 15.00.

Adapun dauroh tarbawiyah pada hari kedua tersebut sungguh sangat padat apabila mengacu pada jadwal. Materi akan diberikan mulai dari jam 07.00 s/d 21.00 dengan hanya diselangi waktu ishoma dan coffe break saja. Akan tetapi pada pelaksanaannya justru materi baru bisa diselesaikan pada pukul 22.00.

Dauroh dibimbing oleh Komunitas Ilmuwan dan Profesional Muslim Indonesia (KIPMI) yang dipimpin oleh Bapak Sri Darma Krida, S.Psi. Anggota komunitas ini sudah lebih dari 130 anggota dengan pendidikan dari S1-S3. KIPMI dalam programnya banyak memberikan support kepada lembaga-lembaga muslim khususnya yang berlandaskan aqidah dan manhaj salafus sholih.

Materi sesi 1 langsung disampaikan oleh Bapak Sri Darma. Beliau menyampaikan sebuah tema tentang generasi pengubah dunia. Dalam pemaparannya, beliau yang sudah pernah tinggal di AS selama 14 tahun tersebut banyak menyorot terhadap wajah pendidikan di negeri kita. Hal ini berdasar sebuah riset yang menyatakan bahwa pendidikan di Indonesia menempati peringkat ke 69 dari 75 negara yang diteliti.

Beliau mendapati ada sebuah tragedi besar dalam pendidikan di Indonesia saat ini. Tragedi tersebut adalah pendidikan di Indonesia hanya dijadikan alat untuk mencari makan, mencari ketenaran dan mencari kekuasaan. Kenyataan ini akhirnya menghasilkan generasi yang terjebak pada pragmatisme buta yang telah hilang esensi kemanusiaan dalam dirinya.

Solusi yang ditawarkan adalah dengan mengedepankan pendidikan yang berbasis eksplorasi potensi anak, mengkolaborasikan berbagai disiplin ilmu (tematik), eksperimental dan bersifat memberi solusi bagi permasalahan masyarakat setempat. Pendidikan juga harus mengembangkan rasa ingin tahu, daya khayal dan juga daya kreasi sehingga potensi peserta didik dapat tergali secara maksimal.

Sesi kedua dibimbing oleh Bapak Dr. Nur Ahmad Setiawan. Beliau adalah teman sekamar penulis ketika menjalankan ibadah haji pada tahun 2005. Materi yang disampaikan adalah tentang orientasi pendidikan masa kini yang berbasis pada outcome (lulusan). Intinya adalah untuk menyusun sebuah kurikulum pendidikan, harus dimulai dari menentukan dulu seperti apa lulusan yang nanti diharapkan. Baru kemudian dirumuskan bagaimana caranya untuk meraih tujuan tersebut sampai kepada materi apa yang akan diberikan kepada peserta didik. Dalam menjalankan pendidikannya, pendidikan ini menerapkan sistem active learning, berpikir kritis, integrasi ilmu pengetahuan dan berpusat kepada peserta didik.

Sesi ke-3 dibimbing oleh Dr. Tri Agung, dosen teknik mesin UGM. Beliau menwmpuh studi S1-S3 di Jepang. Tema yang disampaikan adalah Pelajar Muslim dan Masyarakat Global yang secara garis besar bahwa pendidikan yang dilakukan harus bisa menjadikan peserta didik bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Sedangkan sesi terakhir dibimbing oleh Bapak Rozali, MSc. Lulusan dari Petronas Malaysia. Beliau mengambil tema tentang Membangun Teknik Menghafal dengan mengkombinasikan penggunaan otak kanan dan otak kiri. Karena pada kenyataannya saat ini 85% penduduk dunia masih menggunakan otak kiri saja.

Acara dilanjutkan dengan diskusi panel sampai waktu Asar. Kemudian dilanjutkan dengan liqo’ maftuh yang diikuti oleh peserta liqo’ dan peserta dauroh. Pembahasan paling menonjol adalah tentang penyusunan standart pendidikan yang akan diterapkan oleh lembaga pendidikan dibawah PULDAPII. Demikian juga dengan penyususan akreditasi masing-masing lembag pendidikan.

Sesi terakhir yang dimulai dari jam 19.30 dilanjutkan dengan penyampaian capaian departemen pendidikan pada tahun 2015 sekaligus rencana program pada tahun 2016. Dilanjutkan dengan ta’aruf dari Ma’had Al Irsyad Tengaran. Acara ditutup pada pukul 22.00. Demikian laporan yang bisa disampaikan terkait dengan kegiatan pada hari ke-2. Semoga ilmu yang diperoleh bisa bermanfaat bagi umat, segala amal diterima oleh Allah ta’ala, dan diampuni segala kesalahan dan kekurangan.

Magelang, 17 Rabiul Akhir 1437 H/ 28 Januari 2016

Abu Sholih Harno.

jambore-hari2-2 jambore-hari2-1 jambore-hari2-3 jambore-hari2-4 jambore-hari2-6

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *