Walaupun awal bulan Ramadhan 1433 Hijriyah dimulai berbeda antara hisab dan rukyat, alhamdulillah, insyaAlloh 1 Syawwal 1433H akan dirayakan umat Islam di Indonesia secara bersamaan. Sabtu, 18 Agustus 2012 sore, merupakan saat pelaksanaan rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Syawwal 1433 Hijriyah oleh Badan Rukyatul Hilal Indonesia. Pada tanggal tersebut, dari Pos Observasi Bulan Bukit Bela-belu Parangkusumo, diprediksi Matahari terbenam pada pukul 17:39 WIB pada azimuth 282°53′ atau 22,9° di Utara titik Barat, tinggi Hilal saat Matahari terbenam diperkirakan mencapai 7°21′ atau 7,3° di atas ufuk mar’i di kiri-atas Matahari. Bulan terbenam pada 18:10 WIB pada azimuth 274°43′. Pada kondisi seperti ini secara astronomis Hilal berpeluang dirukyat baik menggunakan mata telanjang maupun teleskop sehingga prediksi 1 Syawwal 1433 Hijriyah akan jatuh pada hari Ahad, 19 Agustus 2012.
Hasil observasi tersebut juga diperkuat oleh analisis Professor Thomas Djamaluddin melalui blog-nya, bahwa pada saat maghrib 17 Agustus 2012, di seluruh wilayah Indonesia bulan masih di bawah ufuk atau belum wujud. Rukyat pun tidak mungkin ada kesaksian hilal. Artinya, 18 Agustus 2012 masih merupakan hari terakhir Ramadhan. Sementara pada saat maghrib tanggal 18 Agustus 2012, bulan sudah cukup tinggi sehingga memungkinkan untuk dirukyat. Konfirmasi terakhir dari beliau melalui sms dengan Al Ustadz Abu Hamzah juga dipertegas, bahwa sore ini (Sabtu, 18 Agustus 2012), ketinggian hilal sudah mencapai sekitar 7°.
Rukyatul hilal digunakan Saudi khusus untuk penentuan bulan awal Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah. Kaidahnya sederhana “Jika ada laporan rukyat dari seorang atau lebih pengamat/saksi yang dianggap jujur dan bersedia disumpah maka sudah cukup sebagai dasar untuk menentukan awal bulan tanpa perlu perlu dilakukan uji sains terhadap kebenaran laporan tersebut”. Berdasarkan kalender Ummul Qura, rukyat di Saudi dilaksanakan pada Jum’at, 17 Agustus 2012. Namun melihat posisi dan kedudukan hilal saat itu secara sains mustahil hilal dapat dirukyat karena di Saudi hilal masih di bawah ufuk pada hari pelaksanaan rukyat tersebut. Karena sangat kecil kemungkinan akan ada yang berhasil rukyat pada kondisi tersebut maka insyaAlloh awal bulan Syawwal di Saudi juga akan jatuh pada hari Ahad, 19 Agustus 2012.
Sebagai penutup, kami Keluarga Besar Yayasan Bina’ Al-Mujtama’ (Yayasan Bina Masyarakat), mengucapkan taqobbalallohu minna wa minkum. Semoga kerjasama yang telah terjalin selama ini, semakin mampu memperkuat tali ukhuwah di masa datang. Semoga Alloh menerima amal ibadah kita semua, dijadikan pintu ampunan serta pengangkat derajat kita semua di sisi-Nya. Aamiin, Yaa Robbal ‘Alamin.
Sumber:
http://rukyatulhilal.org/visibilitas/indonesia/1433/syawwal/index.html